Makan Sate Mase-Masea Sambil Mojok
Halaman 1
Makassar, GoSulsel.com – Bila Anda lagi ngiler dengan olahan daging sapi dan ayam, datanglah jelang Magrib ke sudut Jl Veteran Utara-Jl Masjid Raya. . Di sana, ada sate Mase-Masea yang bisa disantap sambil mojok, menyaksikan kendaraan dan orang-orang yang melintas, dan berbincang hingga hari kian tua.
Sate Mase-Masea telah ada di pojok itu sekira 40 tahun silam. Usaha ini sanggup bertahan lama tak lepas dari rasa sate dan bumbu kacangnya.
“Mungkin dari segi rasa, daging tetap sama dengan penjual yang lainnya. Namun, bumbu sate kami berbeda dengan yang lainnya,” ujar Ashar, sambil melayani pesanan.
Bumbu khususnya bumbu kacang sate ini memang agak beda yakni sedikit lebih kental. Ketika ditanya apa komposisi bumbu yang menjadi ciri khasnya selama ini, Ashar sempat berbagi kepada GoSulsel.com. Namun tak lama setelah itu, ia segera minta untuk dirahasiakan.
Yang juga lain dari sate yang dikipas-kipas di pinggir jalan lainnya adalah ukurannya. Di sini, satenya berukuran sebesar jempol ibu jari orang dewasa.
Halaman 2
Selain sate, di gerobak Ashar ini, Anda juga bisa membeli nasi, lontong, dan telur asin sebagai pelengkap sate. Karena rasanya yang telah berhasil melintasi empat dekade, tak ayal Sate Mase-Masea menjadi idola para pejabat Kota Makassar.
“Wali Kota Ilham Arief Sirajuddin dan beberapa dewan rakyat lainnya biasa singgah makan sate di sini,” kenang Ashar, membanggakan jualannya.
Bahkan pelanggan yang baru saja mencicipi sate jualan Ashar merasa bakal ketagihan. Seperti Yudi (24) yang tengah menikmati sate Mase-Masea pada Rabu (3/09/2015) malam.
“Saya baru pertama kali ke sini. Yang saya suka di sini karena porsinya banyak. Kayaknya saya bakal ke sini lagi karena porsi satenya banyak,” ujar Yudi.
Reporter: Andi Dahrul Mahfud