Ilustrasi Pilkada
#

Pengamat: Head To Head Berpotensi Konflik

Minggu, 04 Oktober 2015 | 20:01 Wita - Editor: adyn - Reporter: Muhammad Seilessy - GoSulsel.com

MakassarGoSulsel.com – Pilkada dengan 2 pasangan calon bupati dan wakil bupati atau yang lebih sering disebut Head To Head seperti yang terjadi di Kabupaten Soppeng dan Luwu Utara, berpotensi melahirkan konflik horizontal antara sesama pendukung. Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Aqram Azikin mengatakan semua yang terjadi di 11 daerah di Sulsel berpotensi konflik, hanya daerah yang hanya diikuti oleh 2 paslon paling berpotensi konflik. Lanjut Arqam, biasanya konflik terjadi karena tim pemenang pasangan calon dan partai pengusung giat melakukan provokasi terhadap pendukung sehingga memicu konflik horizontal,” makanya saya menilai rumusnya tergantung pada pasangan calon dan tim pendukung,” katanya kepada GoSulsel.com saat dihubungi, Minggu (4/19/2015). Arqam menambahkan pasangan calon mempunyai tugas dan tanggung jawab moral untuk menjaga pilkada agar tetap damai, dengan tidak memprovokasi pendukungnya. “Ini bukan hanya tanggung jawab penyelenggara tapi paslon juga punya tanggung jawab moral untuk menjaga pilkada agar tetap berjalan secara aman dan damai,” ungkapnya.

pt-vale-indonesia