#Tragedi Aviastar
Kisah Kapolres Luwu, Dari Minum Air Sungai Hingga Shalat Jenazah Dekat Serpihan Pesawat
Halaman 1
Makassar, GoSulsel.com– Proses penemuan dan evakuasi pesawat Aviastar PK-BRM memiliki cerita tersendiri bagi Kapolres Luwu AKBP Adex Yudiswan, saat memimpin operasi pencarian hingga evakuasi.
Berawal dari laporan seorang warga Kampung Gamaru, Desa Ulusalo, Kecamatan Latimojong, bernama Maryani, bersama penduduk Adex kemudian melakukan proses pencarian di sekitar Buntu Bajaja yang memiliki ketinggian sekitar 2700 mdpl.
Banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi dalam proses pencarian, mulai dari minum air sungai tanpa dimasak dan makan dari tanaman hutan.
Setelah melalui perjalanan panjang selama berjam- jam tanda-tanda pun mulai ada. “Rasa lelah saat kami melihat kepulan asap dari salah satu bibir tebing,” kata Adex, Sabtu 10 Oktober.
Tiba di lokasi penemuan, rasa sedih pun tak terbendung melihat kondisi pesawat dan penumpang. Dimana pesawat dengan panjang 15 meter dan berkapasitas 20 penumpang ini terbakar 90 persen.
Halaman 2
Senin sore, 5 Oktober tim kemudian memutuskan untuk melanjutkan proses evakusi esok harinya.
“Kami kemudian memutuskan untuk bermalam di sekitar TKP, malam harinya kami sempat melaksanakan shalat Jenazah,” lanjut Adex.
Keesokan harinya, dengan menggunakan sarung kesepuluh korban kemudian digotong ke kampung terakhir. Adex bahkan membawa sendiri satu jenazah bayi dan serpihan bertuliskan Aviastar sampai di Gamaru.
Kerja keras masyarakat dan Kapolres ini membuat Kapolri, Jenderal Polisi Badrodin Haiti memberikan penghargaan berupa satu unit ambulance.