Monumen Mandala. (Foto: dopenhouse.com)

Monumen Mandala, Ingatan tentang Irian Barat di Jantung Kota

Rabu, 21 Oktober 2015 | 14:11 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Andi Dahrul Mahfud - GoSulsel.com

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Bukan hanya Jakarta yang memiliki monumen yakni Monumen Nasional (Monas). Tapi Makassar juga punya monumen yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman. Namanya Monumen Mandala. Bentuknya tak jauh beda dengan Monas. Hanya saja, menara ini sedikit miring di bagian puncaknya.

Monumen Mandala didirikan di atas lahan seluas 1 hektar dan dibangun pada 11 Januari 1994. Peletakan batu pertama dilaksanakan oleh Menteri Koordinasi Politik dan Keamanan Soesilo Sudarman. Dan diresmikan oleh Presiden HM Soeharto, 19 Desember 1995.

Monumen ini ditujukan sebagai tugu ingatan atas keberhasilan Indonesia merebut kembali (pembebasan) wilayah Irian Barat (sekarang Papua) yang bergolak di tahun 1962 ke pangkuan Ibu Pertiwi. Tahun peristiwa ini menginspirasi tinggi monumen yakni 62 meter.

Saat itu, Indonesia dipimpin Presiden Soekarno. Indonesia telah merdeka selama 42 tahun waktu itu namun Belanda masih menguasai wilayah Irian Barat. Monumen ini dibangun di Makassar karena awal mula pasukan pembebasan Irian Barat bermarkas di Makassar.

Dalam perjalanannya, area monumen ini jadi salah satu tempat menggelar konser musik. Tepatnya di belakang monumen. Di sana terdapat panggung pertunjukan yang biasa dipakai band-band lokal maupun nasional. Mereka menghibur penggemarnya dengan berhadapan dengan 3 tribun untuk penonton.

Halaman 2

Namun, menurut petugas keamanan monumen ini, Anwar, sekarang sudah tidak diizinkan lagi mengadakan festival musik. Itu karena tindakan vandalisme yang dilakukan para penonton konser.

“Dilarangmi konser di sini karena penonton dia rusak semua sarana di sini. Bahkan ada naik ke monumen. Injak lampu dan lain-lain,” katanya.

Jadi kini, monumen ini hanya terbuka bagi event seperti Muktamar Muhammadiyah yang digelar 3 Agustus kemarin.

Selain itu, sehari-hari, monumen ini dibuka untuk umum yang ingin memanfaatkan pelataran monumen. Atau masuk ke dalam menengok sejarah.


BACA JUGA