Lobito Phawak
Lobito memainkan alat musik pentatonik. (Foto: Iskandar Achmad/GoSulsel.com)

Musisi Suku Inca Maya Buai Pengunjung La Koffie Cafe

Jumat, 30 Oktober 2015 | 16:29 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Iskandar Achmad - GoSulsel.com

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Pengunjung La Koffie Cafe begitu terhibur dengan penampilan musisi asal suku Inca Maya yang lahir di Kota Animase Potosi, Bolivia, Lobita Phawak, Jumat (30/10/2015) pukul 1.30 siang tadi.

Lobita–demikian ia akrab disapa–kali ini tampil membawakan 5 buah karya instrumentalianya. Dengan menggunakan 2 alat musik, ia tampil maksimal. Karya pertama yang dibawakan berjudul Wakan Tanka Vision.

pt-vale-indonesia

Sebelum lanjut ke nomor berikutnya, Lobito menyapa pengunjung hadir di La Koffie.

Hello! Next song Wayanapa Muspuyui,” kata Lobito kepada pengunjung.

Setelah 4 karya selesai dimainkannya, Lobito pun menceritakan tentang bagaimana ia menciptakan musik dan isi nomor-nomor musiknya bercerita tentang apa.

Halaman 2

“Musik ini bercerita tentang alam dan manusia. Saya menciptakan musik ini karena terinspirasi dari relasi manusia dengan alam,” tutur Lobito yang diterjemahkan oleh sang master of ceremony.

Tak heran jika alunan musik yang disajikannya seperti cocok digunakan untuk meditasi relaksasi.

Karya terakhir yang disuguhkan Lobito di kafe yang terletak di Jalan Sultan Alauddin (belakang Resto McDonald) ini berjudul El Condorado. Setelah itu, ia pun memperkenalkan alat musik yang dimainkannya.

“Alat musik yang saya mainkan itu, ada kenal ini alat musik dari bambu seperti suling kalau di Makassar. Juga ada samponya ini. Alat musik pentatonik dan caca ini terbuat dari kuku kambing,” ungkap Lobito dalam bahasa Inggris.

Berikut foto-foto penampilan Lobito:

Halaman 3

Lobito

Halaman 4

Lobito Phawak

Halaman 5

Lobito Phawak

Halaman 6

Lobito Phawak


BACA JUGA