Oktober, Bulan Bahagia Pelahap Mangga
Halaman 1
Makassar, GoSulsel.com – Boleh dikata, Oktober adalah bulan bahagia bagi pelahap mangga. Soalnya di bulan ini beberapa pinggiran jalan di kota ini, mulai tampak berjejer penjual buah tropis ini. Seperti halnya di Jalan Mesjid Raya, Jalan Gunung Bawakaraeng (Pasar terong), dan sepanjang Jalan Hertasning Baru.
Beragam jenis mangga ditawarkan di jalan-jalan itu dengan menggunakan meja. Sebagian lagi berjualan di atas becak yang sudah dibentuk sedemikian rupa dengan tujuan mampu menampung puluhan kilo mangga.
GoSulsel.com memantau berbagai penjual yang sedang menata jualannya di siang hari. Ada yang menanti rezeki menghampiri sambil mengupas kulit mangga agar warna daging buahnya kelihatan. Tujuan utamanya sebagai penarik perhatian orang-orang yang lewat.
“Inimi salah satu taktikta’ untuk menarik pelanggan agar membeli jualanta’,” ujar Anjas kepada GoSulsel.com
Anjas dan beberapa kerabatnya menjual mangga itu dengan harga Rp 20 ribu per kilo. Ia pun menyedikan timbangan di samping jualannya agar pelanggannya bisa memantau langsung berat mangga yang akan mereka beli. Sama halnya dengan penjual mangga yang ada di Jalan Hertasning Baru.
Halaman 2
Namun, lain lagi dengan penjual mangga yang menjual di sekitaran Pasar Terong. Mereka memberi harga sampai Rp 30 ribu. Tapi itu bukan harga mati alias masih bisa ditawar sampai paling terendah yakni Rp 15 ribu.
“Kalau di sini harga mangga mulai dari Rp 30-15 ribu dengan berbagai jenis. Sama semuaji harganya, tergantung dari caranya menawar,” jelas Arsa, penjual mangga di Pasar Terong.
Jenis mangga yang dijual di 3 jalan itu bervariasi. Ada mangga harum manis, mangga golek, dan mangga mana lagi. Buah-buahan itu diperoleh dari berbagai daerah seperti Enrekang, Pangkep, Mamuju, dan Galesong.
Mereka pun berpeluh menjajakan jualannya mulai pagi hingga sore hari. Tapi kalau yang berada di Pasar Hertasning Baru, bisa Anda jumpai sampai pukul 10 malam.