Ilustrasi

Si Jago Merah Ngamuk, 40 Rumah Hangus di Manuruki

Minggu, 01 November 2015 | 03:37 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Muhammad Seilessy - GoSulsel.com

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah di Jalan Manuruki Raya, tepatnya di pertigaan Jl AP Pettarani dan Jl Sultan Alauddin terjadi pada Sabtu (31/10/2015) sekitar pukul 7 malam. Titik api pertama diduga berasal dari sebuah rumah kos akibat arus pendek listrik.

Sekitar 40 puluhan rumah hangus dilalap si jago merah. Menurut keterangan salah seorang pemilik rumah yang juga ikut terbakar, Aswar (32), api bermula dari salah satu kos-kosan semi permanen yang ada di Jl Manuruki Raya, pas depan pertigaan Jalan AP Pettarani dan Jalan Sultan Alauddin.

“Saya tinggal di Manuruki Raya, Pak. Sekitar sebelum jam 7 malam itu ada rumah kost terbakar di bagian depan rumahku. Kalau tidak salah, Pondok Ima yang pertama terbakar itu bagian lantai satunya,” ungkap Aswar.

Sementara, saksi lainnya, yang kebetulan melintas saat api baru membara, Ibrahim, mengatakan, ia melihat api dari tumpukan sampah. Api lantas menjalar naik melahap sebuah rumah kosong tepat di samping rumah kos.

“Api dari situ bukan listrik, saya lihat itu api membakar rumah reok itu,” katanya sembari menunjukkan puing rumah itu.

Halaman 2

Sekira pukul 7.15 malam, pemadam kebakaran (Damkar) datang ke lokasi kejadian. Namun api telah membesar, listrik belum dipadamkan. Alhasil, pemadam tak langsung bekerja maksimal. Mereka menunggu setengah jam hingga listrik padam.

Kepala Bidang Operasional Damkar Kota Makassar, Bachtiar Tawil, mengaku kesulitan melakukan pemadaman. Hal itu dikarenakan lambatnya informasi yang masuk ke petugas. Selain itu, Bachtiar juga akui bahwa petugas sempat menghentikan pemadaman dan menunggu pihak PLN memadamkan listrik.

“Sudah banyakmi rumah yang terbakar karena terlambat masuk informasi. Jadi petugas sudah susah padamkan api ditambah angin kencang, PLN juga tidak memadamkan listrik sehingga petugas pemadam sempat berhenti dan menunggu listrik dipadamkan,” jelas Bachtiar.

Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran melanjutkan, di lokasi itu terdapat rumah yang melakukan pencantolan listrik. Hingga kuat dugaan kebakaran itu berawal dari cantolan listrik itu. Apalagi kata dia, di pemukiman padat penduduk, kerap kali colokan listrik ditumpuk.

“Apalagi banyak rumah kos yang terbakar, terbuat dari bangunan semi permanen,” lanjutnya.

Halaman 3

Warga sekitar yang sigap juga tak mampu menghalau laju api. Padahal berbagai usaha telah dilakukan, mulai dari mengambil air comberan, lap basah, serta berbagai peralatan seadanya untuk membantu pemadaman. Namun api baru bisa dijinakkan sekira pukul 8.15 malam.

Pihak Damkar dalam melakukan tugasnya ini menurunkan armada kebakaran sebanyak 16 unit Damkar, masing masing di antaranya 3 dari armada timur, 3 utara, 8 induk, dan 2 pelabuhan.

Kebakaran puluhan rumah ini juga mengakibatkan sepanjang Jalan AP Pettarani menuju Jl Sultan Alauddin mengalami macet panjang. Tak hanya itu, warga yang ingin melintas dari Jl Sultan Alauddin menuju Jl Andi Tonro lumpuh total karena petugas yang melakukan pemadaman memarkirkan mobil di badan jalan.

Akibat dari kebakaran ini kerugian materiil diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.


BACA JUGA