Perlengkapan Mayat
Salah satu toko perlengkapan mayat yang terletak di Jl Veteran Utara. (Foto: Andi Dahrul Mahfud/GoSulsel.com)

Toko Perlengkapan Mayat, yang Berjejer di Jl Veteran Utara

Rabu, 11 November 2015 | 16:41 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Andi Dahrul Mahfud - GoSulsel.com

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Jika ada warga Makassar yang meninggal, maka jejeran toko di Jl Veteran Utara biasanya akan kedatangan pembeli. Di sini, mereka akan mencari perlengkapan mayat.

Salah seorang pemilik toko itu bernama H Abdullah. Ia pertama kali merintis usaha perlengkapan mayat sekitar tahun 1960-an silam.

pt-vale-indonesia

“Dulu sukar orang cari perlengkapan mayat. Dicari satu persatupi di Pasar Sentral. Nah, untuk mempermudah masyarakat, akhirnya bukaka’ toko di sini. Nah, seperti ini jadinya, mulai dari kain kafan, tikar, sikat gigi, sisir, banyak saya jual. Biar bukan perlengkapan mayat,” ujar H Abdullah kepada GoSulsel.com, Rabu (11/11/2015).

Usaha yang dirintis oleh istrinya itu akhirnya berbuah manis manakala banyak warga sekitar yang berdatangan mencari beberapa perlengkapan mayat.

“Setelah saya buka di sini, lumayan banyakmi yang datang membeli setiap ada yang meninggal. Apalagi pasca kebakaran di Pasar Sentral, orang lari ke sini,” tambahnya.

Halaman 2
Perlengkapan Mayat

H Abdullah, salah seorang penjual perlengkapan mayat di Jl Veteran Utara. (Foto: Andi Dahrul Mahfud/GoSulsel.com)

H Abdul beserta istrinya menjual perlengkapan mayat dengan tarif Rp 250 ribu per paket. Isinya ada kain kafan, kapas, dan kapur barus. Namun, terkadang ada pembeli yang membeli lebih dari perlengkapan itu, seperti tikar, payung kertas, sikat gigi, dan sisir.

Selain H Abdul, ada pula beberapa saudara dan ponakannya yang ikut mengembangkan usaha serupa di jalan ini. Terlihat dari sepanjang jalan itu, toko perlengkapan mayat berjejer dengan berbagai macam perlengkapan yang bergantungan di depan pintu jualannya.

Namun usaha yang menggantungkan keuntungan tatkala ada peristiwa kematian itu memang tak selalu ramai pengunjung. Untuk menyiasati jualannya itu, mereka menjual barang kelontong yang lain.

Kios-kios dengan papan nama yang berjejer di pinggiran Jl Veteran itu sekilas mengundang suasana angker saat melintasinya. Namun H Abdul beserta keluarganya tetap bertahan dengan bergantung pada usaha yang telah ditekuninya berpuluh tahun itu.

Halaman 3
Perlengkapan Mayat, Jalan Veteran Utara

Jejeran toko perlengkapan mayat di Jl Veteran Utara. (Foto: Andi Dahrul Mahfud/GoSulsel.com)

“Kenapa mesti takut?” tanyanya, sambil tertawa.

Ia melanjutkan perkataannya, “Yang penting berkah. Kalau usaha itu perlu saling membantu orang yang butuh. Salah satunya kan jualan begini. Kalau kita mau percaya sama yang kayak hantu-hantu atau apapun itu, sama saja kita musyrik,” pungkasnya.

H Abdul merasa hidup yang memberi manfaat bagi orang lain sangatlah penting. Sebab itu, tak jarang ia mau memberi potongan harga bagi orang yang ia lihat mengalami kesusahan.(*)


BACA JUGA