Pasar Lelong, Jl Rajawali, Sumber Ikan di Makassar, Ikan Hotel di Makassar, Nelayan Pangkep

Sepanjang Oktober 2015, Ekspor Sulsel Turun Jadi USD111,69 Juta

Senin, 16 November 2015 | 18:27 Wita - Editor: gun mashar - Reporter: Sutriani Nina - Go Cakrawala

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Nilai ekspor Sulawesi Selatan pada Oktober 2015 menurun sebesar 7,27 persen, dibandingkan dengan ekspor sebelumnya yaitu dari USD120,44 juta menjadi USD111,69 juta.

“Selama Januari-Oktober 2015 nilai ekspor Sulsel mencapai USF1.197,61 juta, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 terjadi penurunan sebesar 18,41 persen yaitu dari USD1.467,89 juta menjadi USD1.197,61 juta,” kata Kepala Badan Pusat Statistika, Nursam Salam, ketika ditemui dikantornya, Senin (16/11/2015).

pt-vale-indonesia

Ekspor menurut komoditas masih mempertahankan nikel sebagai ekspor terbesar di Sulsel pada bulan Oktober kemarin, dengan nilai ekspor USD58,71 juta atau 52,56 persen dari total nilai ekspor, disusul komoditas kakao (USD17,23 juta); ikan dan udang (USD7,17 juta); biji-bijian berminyak dan tanaman obat (USD6,15 juta); serta kayu dan barang dari kayu (USD4,39 juta).

“Negara tujuan ekspor Sulsel pada oktober 2015 dengan nilai lima terbesar yaitu ke Jepang sebesar USD63,24 juta, disusul Tiongkok dengan nilai USD10,93 juta, Malaysia dengan nilai USD8,95 juta, Amerika Serikat dengan nilai USD7,78 juta, dan Korsel dengan nilai sebesar USD2,57 juta,” jelas Nursam.

Selain dari ekspor, Sulsel tentunya juga selalu menerima Impor dari beberapa negara yang ada, bilai impor Sulsel pada oktober 2015 sebesar USD75,52 juta, terjadi penurunan sebesar 13,38 persen bila dibandingkan dengan nilai impor September 2015.

Halaman 2

Nursam mengatakan, secara komulatif (Januari-Oktober 2015) bila dibandingkan dengan impor pasa Januari-Oktober 2014 mengalami peningkatan sebesar 18,31 persen.

“Komoditas impor Sulsel pada oktober 2015 dengan nilai terbesar adalah mesin-mesin/pesawat mekanik dengan nilai sebesar USD20,04 juta; disusul oleh bahan bakar mineral dengan nilai sebesar USD18,48 juta; ampas/sisa industri makanan dengan nilai sebesar USD8,77; dan gandum-ganduman dengan nilai impor sebesar USD8,22 juta,” katanya lagi.

Lima negara pemasok utama barang impor ke Sulsel pada Oktober 2015 menurut data BPS masing-masing Tiongkok, Singapura, Brazil, Rusia, dan Malaysia. Besarnya nilai impor dari kelima negara tersebut diantaranya sebesar USD32,05 juta (Tiongkok), USD11,51 juta (Singapura), USD8,38 juta (Brazil), USD8,22 juta (Rusia), dan USD6,29 juta (Malaysia).

“Kelima negara tersebut memasok barang impor dengan nilai sebesar USD66,45 juta (91,63 persen) dari total nilai impor Sulsel,” tutur Nursam.

Impor Sulsel periode Januari-Oktober 2015 naik 18,31 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Negara dengan nilai impor terbesar selama periode tersebut adalah Singapura sebesar USD184,44 juta, Tiongkok sebesar USD156,01 juta, disusul Rusia sebesar USD141,29 juta, Malaysia sebesar USD26,02 juta, dan Jerman sebesar USD24,50 juta. (*)