#Pilkada Sulsel 2015
Pemimpin Berusia Lansia Beresiko Bagi Pembangunan
Halaman 1
Makassar,GOSulsel.com – Usia mempengaruhi mobilitas dan daya pikir seseorang. Atas dasar itu tak jarang daerah yang dikendalikan oleh pimpinan yang sudah berusia lanjut minim terobosan di segala sektor pembangunan.
Menghadapi Pilkada serentak 2015, ajakan untuk memilih pemimpin muda pun mulai menyeruak di daerah-daerah yang memiliki calon bupati yang masih berusia muda. Pasalnya pemimpin dengan usia lanjut atau masuk kategori lansia akan mengancam proses pembangunan karena lemahnya mobilitas dan daya pikirnya.
Di Kabupaten Sumedang misalnya, bupatinya yang sudah berusia lansia, meninggal karena kelelahan setelah memaksakan aktivitasnya.
Pengamat kesehatan dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr Rifki, menuturkan, meninggalnya Bupati Sumedang pada usia lansia, menurutnya, memberikan pelajaran, untuk daerah yang melakukan Pilkada serentak seperti di Gowa untuk memilih pemimpin yang masih muda dan memiliki kesehatan yang baik.
Halaman 2
“Calon yang sudah masuk usia 60 tahun ke atas atau sudah lanjut usia selalu mengatakan kondisi kesehatannya baik-baik saja, tetapi sebenarnya kondisi kesehatannya sudah menurun. Biar bagaimanapun usia 60-70 tahun terjadi penurunan fungsi jaringan dan sel untuk beregenerasi, fungsi imunitas tubuh sudah menurun,” jelasnya.
Di Gowa sendiri, nyaris semua calon bupati sudah berusia lanjut. Andi Maddusila Andi Idjo misalnya sudah berusia 65 tahun, Tenri Olle Yasin Limpo berusia 61 tahun.
“Bagi calon pemimpin yang sudah masuk usia 60-70 tahun yang mengklaim kondisi kesehatannya baik baik saja, sebenarnya bisa dikatakan hanya mengklaim. Karena di usia lansia, hampir dipastikan imunitasnya sudah menurun,” ungkapnya.
Sebelumnya, pengamat politik UIN, Firdaus Muhammad, mengatakan, pemimpin yang muda jauh lebih diuntungkan ketimbang pemimpin yang tua. “Pemimpinnya muda, masyarakatnya diuntungkan,” jelasnya. (*)
Citizen Reporter: Tim Media AdnanKio