
Pasca Penembakan Aparat, Masyarakat Kota Tual Trauma
Halaman 1
Makassar,GoSulsel.com – Pasca penembakan Firman siswa Sekolah Madrasah Aliah (MA) Negeri Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Propinsi Maluku yang diduga dilakukan oleh oknum aparat kepolisian pada 25 November 2015 lalu. Puluhan Mahasiswa Maluku Tenggara yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Evav Makassar (AME) melakukan aksi unjuk rasa di Fly Over bilangan Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Selasa (1/12/2015).
“Hal ini mengakibatkan trauma berkepanjangan bagi masyarakat kota Tual, dan Kabupaten Maluku Tenggara pada umumnya” ujar Roy Koordinator Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa kepada GoSulsel.com saat ditemui disela sela aksi, Selasa (1/12/2015)

Lebih lanjut, kekerasan yang dilakukan aparat kepada masyarakat kota Tual kata Roy bukan hanya kali ini terjadi. “Dibeberapa tahun belakangan penembakan seringkali dilakukan oleh oknum aparat kepolisian dan pelaku penembakan tidak pernah mendapatkan hukuman yang bisa membuat efek jera” lanjut Roy.
Halaman 2
Proses penyelesaian yang sering diajukan sebagai tawaran ganti rugi bagi pihak korban lanjut Roy, pelakunya tidak pernah mendapatkan hukuman yang maksimal, sehingga upaya pembenaran bagi tindakan kepolisian katanya, atas dasar menjaga keamanan dan ketertiban.
“Dalih keamanan dan ketertiban adalah dalih usang yang dilakukan aparat untuk melegalkan upaya pembungkaman atas pembunuhan dari aparat yang katanya pengayom dan pelindung masyarakat” pungkas Roy.