#Pilkada Sulsel 2015
Orasi Politik SAHABAT Yang Bikin Massa Merinding
Halaman 1
Makassar,GoSulsel.com – Calon bupati Pangkep nomor urut 4 Syamsuddin A. Hamid tampil mengesankan saat berorasi di hadapan puluhan ribu massa pendukungnya pada kampanye akbar Pilkada Pangkep, Sabtu (5/12/2015).
Kampanye ini dihadiri lebih 50 ribuan massa dari seluruh kecamatan baik dari daratan dan kepulauan. Kondisi cuaca awalnya terik. Seketika gerimis, namun tak membuat massa yang hadir meninggalkan lokasi.
Bahkan pada saat Syamsuddin mulai berorasi kerumunan massa yang berada di sekitar lokasi merangsek masuk ke Alun-alun Citra Mas Pangkep.
Di awal orasinya, Syamsuddin memohon maaf kepada simpatisannya. Syamsuddin mengatakan tak sempat lagi membalas satu per satu sms warga seperti biasanya.
Ia mengungkapkan, situasi pilkada Pangkep cukup memiriskan hati. Betapa tidak, setiap hari puluhan sms berisi cemoohan dan cacian masuk ke telepon selulernya. Sehingga, terkadang ia tak mampu lagi membaca satu-per satu sms yang masuk saking banyaknya.
Halaman 2
“Minta maafka kodong Ibu, Bapak..!! kalau ada yang sms ka lalu saya tidak sempat lagi membalas seperti dulu. Bukan karena sombong, tapi saya terkadang tidak sanggup lagi membaca satu persatu sms yang masuk. Setiap harinya saya terima puluhan sms makian dari pihak lawan. Namun biarlah mereka seperti itu. Saya sabar saja dan akan buktikan kepada semua orang bahwasanya saya tulus bekerja untuk Pangkep, itu saja” urainya dengan mata berkaca-kaca.
Massa yang hadir pun hening seolah larut dengan orasi Sahabat. Ungkapan polos Syamsuddin membuat massa yang menyimak orasinya berdecak kagum.
Syamsuddin menyampaikan orasi dengan bahasa sederhana logat merakyat. Gesture tubuhnya yang tidak dibuat-buat mencerminkan kesederhanan dan kejujuran seorang pemimpin.
“Merindingka’ dengar bapak orasi. Seperti mau menangis. Bapak ini terlalu sabar. Diserang terus sama lawannya tapi dia terima saja. Bagi saya pak Syamsuddin itu orangnya tulus dan penampilannya tak dibuat-buat” Ujar Dg. Gassing salah seorang pendukung dari wilayah kepulauan.
Dalam orasinya, Syamsuddin mengaku heran. Mengapa di Pilkada ini cemoohan dan cacian tak henti-hentinya menerpa dirinya. “Saya tanyaki pak, bu, siapa orang Pangkep yang pernah saya sakiti hatinya?” tanyanya.
Halaman 3
Syamsuddin tak lupa membeberkan sederet prestasi kala memimpin Pangkep selama periode pertama. Mulai dari kenaikan IPM, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, serta naiknya pendapatan perkapita masyarakat Pangkep.
Hal ini terlihat timpang dari anggapan pihak lawan yang selama tidak memperhitungkan kapasitasnya bahkan menyebar isu bahwa dirinya adalah pemimpin gagal.
“Lawan politik saya bilang saya bodoh. Kalau betul seperti itu mengapa di era saya pimpin Pangkep pertumbuhan ekonomi Pangkep naik dari 6% ke 9%. Kini pendapatan perkapita masyarakat Pangkep yang dulunya rata-rata 14 juta per tahun, kini menjadi 28 juta per tahun. Daya beli masyarakat menguat. Bukankah ini capaian yang baik, lantas apanya yang gagal?” tanya Syamsuddin diikuti tepukan riuh puluhan ribu massa.
Tambahnya lagi, Pangkep mengalami kenaikan APBD dari 600 Miliar menjadi 1,3 Triliun. Hal tersebut berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan dari 20% ke 16% lalu angka pengangguran turun dari 11% ke 5%.
“Dari sembilan bupati Pangkep, Syamsuddin lah yang berhasil membebaskan Pangkep dari kategori daerah tertinggal. Coba cek. Cari juga, kapan saya pernah diperiksa polisi karena korupsi, kita raih WTP 4 kali berturut-turut, ini bukti kita bersih dari praktek korupsi” pungkas Syamsuddin
Halaman 4
Menurutnya keberlanjutan visi adalah semangat yang harus didorong demi perjuangan nasib orang banyak di kabupaten Pangkep. Sebagai putra daerah Pangkep Syamsuddin ingin mengabdikan tenaga dan pikirannya untuk Pangkep. Karena rasa sayangnya pada daerah ini, ia bertekad akan bangun Pangkep lebih maju lagi.
“Saya cinta daerah ini. Saya sayang orang Pangkep. Sebagai putra daerah, saya dan pak Syahban ingin mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat Pangkep. Jangan maki ragu. Kami tidak akan kemana-mana karena kami lahir dan dibesarkan di sini” kunci Syamsuddin.
Selama kurang lebih 30 menit Syamsuddin berorasi, setiap pasang mata dari massa yang hadir tampak serius menyimak setiap hal yang disampaikan oleh bupati peraih 91 penghargaan lokal dan nasional ini.
Bahkan teriakan sesekali datang dari massa yang meminta Syamsuddin menggeluarkan semua unek-uneknya. “Passu maneng ni pak.. (Keluarkan/tumpahkan semua: bahasa bugis),” teriak simpatisan.
Selama ini, simpatisan Sahabat memang sudah cukup gerah dengan berbagai selebaran fitnah, sms cemoohan yang dilayangkan ke Syamsuddin. Namun, Syamsuddin selalu meminta timnya bersabar dan meminta untuk tak membalas apalagi tersulut emosi.(*)