Makassar, GoSulsel.com – Mengantisipasi banyaknya pelanggaran jelang Pilkada serentak pada Rabu (9/12) nanti, Panwaslu Sulsel menggandeng intelijen polisi dan TNI. Intelijen dibutuhkan untuk melacak pelanggaran berupa money politik.

Ketua Bawaslu Sulsel, Laode Arumahi mengatakan khusus pelanggaran sogok-menyogok, jajarannya bekerja keras untuk melakukan pencegahan dan penindakan. Termasuk diantaranya bekerjasama dengan aparat keamanan yang ada di daerah.

“Sudah terjadi di sebelas kabupaten yang menggelar Pilkada. Misalnya temuan di daerah pelosok kepulauan seperti Selayar dan Pangkep. Kita tentunya berkerjasama dengan pihak lain, dikarenakan keterbatasan anggota,” kata Laode, yang saat dihubungi sedang melakukan kunjungan ke Makale, Senin (7/12/2015).

Pihaknya berharap, tak hanya aparat keamanan yang ikut terlibat, tetapi masyarakat juga diharapkan terlibat aktif untuk melaporkan pelanggaran yang ditemukan. Memang diakuinya, H-2 praktek ini akan banyak dilakukan oleh tim pemenangan.

Sebelumnya, Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar menegaskan akan melakukan tindakan tegas terhadap setiap pelanggar. Dirinya akan membantu sepenuhnya jajaran panwaslu dalam melakukan pengawasan. (*)

---