Gowa,GoSulsel.com – Beralihnya dukungan Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PPP Gowa, dari pasangan Tenri Olle Yasin Limpo-Hairil Muin ke Maddusila Andi Idjo-Wahyu Permana Kaharuddin, memunculkan beberapa spekulasi.

Salah satunya, mantan Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara, memang sengaja mendorong Tenri Olle, hanya untuk memuluskan jalan Maddusila menjadi bupati dengan cara memecah suara pendukung dari Adnan Purichta Ichsan.

Apalagi, Amir memang merupakan figur yang sangat berperan dalam pencalonan Tenri Olle. Bahkan calon paketnya, Hairil Muin didorong mendampingi Tenri Olle.

Sekadar diketahui, PPP secara mengejutkan mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Nomor 1 Andi Maddusila Andi Idjo dan Wahyu Permana Kaharuddin (WattunnaM1). Dukungan tersebut dipertegas oleh, Ketua DPC Partai PPP Kab Gowa Harris Bunga, dalam Rapat Terbuka persiapan Menjelang 9 desember 2015 di Rumah Adat Balla lompoa, Sabtu (5/12/2015) lalu.

“Partai PPP yang terdiri dari 6 kursi di DPRD Kab Gowa akan memberikan dukungan Penuh untuk wattunnaM1, secara terang terangan, bukan lagi secara sembunyi bunyi,” kata Harris yang mempertegas jika selama ini PPP memang secara sembunyi-sembunyi mendukung Wanttunnam1.

Pakar Politik dari Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan, menyebut, pengalihan dukungan itu mesti menjadi tanggung jawab Amir Uskara. Indikasi Amir mendorong Tenri untuk memecah suara Adnan, disebutkan wajar muncul dengan pengalihan tersebut.

“Wajar kalau persepsi itu muncul. Dalam etika politik ini tidak lumrah. Amir Uskara harusnya bertanggung jawab,” ungkapnya. Hal yang sama juga dilontarkan pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Arqam Azikin.

Menurutnya, Tenri Olle mesti mempertanyakan hal itu ke Amir Uskara. “Jika memang Amir Uskara masih konsisten di Ibu Tenri, mestinya hal-hal seperti itu, apalagi mendekati pemilihan bisa diatasi sebagai tokoh PPP,” ujarnya.

Pendapat serupa juga dilontarkan pakar politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Firdaus Muhammad. Menurutnya, jika muncul kemarahan dari pendukung Tenri Olle atas Amir Uskara, maka hal itu sangat wajar.

“Etika politik tentunya yang dilanggar. Apalagi ini sudah di injure time. Wajar jika nantinya ada kemarahan dari pendukung Tenri ke Amir Uskara,” tegasnya.

Kondisi ini sendiri juga memungkinkan terjadinya perlawanan dari warga yang selama mendukung Tenri Olle yang marah kepada Amir Uskara, akan melawan dengan mengalihkan dukungan ke Adnan yang paling mungkin mengalahkan Maddusila. Indikasi ini bisa saja terjadi sebagai balasan pada sikap Amir. (*)