Makassar, GoSulsel.com – Pasangan calon bupati dan wakil bupati yang kalah dalam Pilkada mendatang dinilai berpotensi mengalami depresi. Hal ini dikatakan Psikolog Universitas Negeri Makassar (UNM), Basri Tetteng saat dihubungi, Selasa (8/12/2015).

“Potensi ini sangat mungkin bisa terjadi karena mereka telah mengeluarkan tenaga, pikiran, dan biaya yang tidak sedikit. Memang sebagian biaya telah ditanggung oleh KPU, tapi banyak juga biaya yang mereka keluarkan di luar tanggungan KPU dan itu tidak sedikit,” ujarnya.

Banyak hal yang menjadi pemicu terjadinya depresi bagi Paslon, kata dia. Yakni, banyaknya pengeluaran anggaran, keinginan dan hasrat yang tinggi, serta sulit menerima kekalahan.

Ia menjelaskan, pemicu itu dipengaruhi harapan dan optimisme tinggi. Sehingga sulit bagi Paslon menerima kenyataan. Ia menyarankan kandidat yang siap bertarung, harus siap menerima konsekuesi kekalahan.

“Kalau calon saja tidak menerima kekalahan, ini dapat berpengaruh bagi pendukung untuk melakukan hal yang anarkis,” jelasnya.(*)

---