Kadinkes Sulsel, Rachmat Latief

Bahaya Penyakit Tuberculosis, Ini Ciri-Cirinya

Kamis, 10 Desember 2015 | 17:14 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Sutriani Nina - Go Cakrawala

Halaman 1

Makassar,GoSulsel.com – Penyakit Tuberkulosis (TB) sudah menjadi hal yang menakutkan. Bagaimana tidak, penularannya bisa terjadi melalui udara di lingkungan, kemudian tercemar bakteri. Hal ini memungkinkan penyakit ini bisa menyinggahi siapa saja.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sulsel, Rachmat Latief mengatakan, penyakit ini diawali dengan demam disertai keringat yang biasanya terjadi pada malam hari, nafsu makan menurun.

pt-vale-indonesia

“Penyakit ini juga bisa ditandai dengan batuk yang tidak berhenti selama lebih dari 2 minggu, nafsu makan dan berat badan ikut menurun, ” kata Rachmat,diskusi bersama media terkait pengendalian TBC, di Hotel Aryaduta, Kamis (10/11/2015).

Dia mengatakan, jika seseorang mengalami batuk berdahak selama itu, maka sebaiknya memeriksakan diri segera ke puskesmas terdekat. Ia juga menerangkan bahwa bakteri penyebab terjadinya penyakit TB ini bisa menjangikit di seluruh organ tubuh, dari ujung rambut hingga ujung kaki.

“Semua bisa ditulari dan ketika sudah masuk ke paru-paru itulah bakteri yang disebut micro bactery tuberculosis,” jelas Rachmat.

Halaman 2

Olehnya itu, jelasnya, jika di sekitar kita sudah ada yang terindikasi terkena TB sebaiknya jangan sampai meminum obat batuk sembarangan.

“Jika ciri-ciri itu terlihat, sebaiknya segera periksakan ke Puskesmas. Sekarang kita sudah suplai segala kebutuhan pemeriksaan penyakit TB di seluruh Puskesmas di Sulsel,” terang Rachmat.

Di Sulsel sendiri, penanganannya sudah bisa dilakukan berkat bantuan yang diberikan WHO melalui Global Fund (GF).

Halaman 3

“Alhamdulillah kalau di Sulsel dari tahun ke tahun jumlah penderitanya ini terus menurun. Masyarakat sudah semakin sadar akan bahayanya penyakit TB,” ujarnya.

Olehnya itu sosialisasi melalui diskusi yang digelar pihaknya, ia berharap informasi tentang bahaya dan pencegahannya harus bisa ditangani oleh masyarakat.

“Intinya Dinkes sudah berikan penyediaan obat, bagi penderita yang benar ingin sembuh semoga tidak menyia-nyiakannya,” pungkasnya.