Bisnis Cuci Kendaraan, Ruang Emansipasi Baru Kaum Pekerja Wanita Makassar
Halaman 1
Makassar, GoSulsel.com – Di musim penghujan awal Desember, gairah para penyedia jasa cuci kendaraan bisa kita saksikan di berbagai penjuru sudut kota ini. Namun pekerjaan yang biasakan diperankan oleh pekerja dari kaum Adam ini, ternyata bisa pula dilakoni oleh kaum Hawa. Fenomena itu bisa kita lihat di Jl Abdul Kadir.
Menurut salah seorang warga, Zainal, awalnya, para pengemudi taksi berjejal di pinggiran jalan ini. Tiap hari sepulang mengantar penumpang, mereka membersihkan mobilnya jelang sore.
“Awal mulanya itu sejak tahun 2003. Itu dimulai sejak salah satu warga di sini sering dipakai rumahnya untuk membersihkan mobil. Hingga akhirnya dijadikan peluang usaha bagi si pemilik rumah. Selang beberapa bulan kemudian, muncullah satu per satu orang yang buka usaha seperti ini,” kata Zainal yang ditemui GoSulsel.com di dekat rumahnya, Senin (07/12/2015).
Zainal menjelaskan, saat itu pekerja jasa cuci kendaraan ini bersilih. Dulu pekerjanya adalah seorang lelaki. Lambat laun digantikan oleh perempuan hingga saat ini. Banyaknya jumlah pekerja perempuan paruh baya ini tak diprioritaskan oleh si empunya show room shower. Namun, mereka yang menawarkan diri untuk bekerja sebagai pencuci motor dan mobil.
“Kemungkinan besar itu mereka datang saling memanggil antara ibu-ibu. Alasannya mereka untuk membantu suami yang notabene bekerja sebagai kuli bangunan dan pekerjaan yang berpenghasilan di bawah rata-rata,” ujar Zainal lebih lanjut.
Halaman 2
Setelah berbincang dengan Zainal, GoSulsel.com mencoba menyambangi seorang wanita yang sedang asik menyemprot mobil menggunakan selang dengan semburan air yang cukup kencang. Tampak wanita tua itu sangat bersemangat menggeluti pekerjaan ini. Namanya Mawar (53). Ia mengaku sudah bekerja 4 tahun lamanya menawarkan jasanya mencuci kendaraan.
“Kerja begini cukup mudah, santai, dan tidak bikin capek. Kalau tidak ada kendaraan yang mau dicuci, bisaki istrahat. Lumayan untuk tambah tenaga,” Mawar bercerita begitu luwes.
Sebagai ibu rumah tangga, Mawar menekuni pekerjaan ini sebagai bentuk cintanya kepada keluarga, khususnya suami. Sebagai istri kuli bangunan, ibu 3 orang anak ini mengaku mendapat penghasilan yang cukup untuk mengepulkan dapurnya yang saat ini sudah mulai stabil.
“Alhamdulillah, semenjak kerja begini, lumayan bangus. Yah, maksudnya bisa miki lengkapi kebutuhan rumah tangga, mulai dari lauknya juga,” ungkap Mawar di tengah kesibukannya.
Halaman 3
Tempat pencucian mobil ini beroperasi 24 jam. Tiap pagi tempat usaha ini diisi oleh mobil pribadi untuk dimanjakan oleh para pekerja wanita ini. Sedangkan malam hari, para pengemudi mobil yang ke daerah-daerah akan mencuci mobil mereka di tempat ini.
Tarif jasa cuci kendaraan ini mulai dari Rp 30 ribu untuk mobil dan Rp 15 ribu untuk motor. Dipilihnya perempuan sebagai pekerja karena perempuan memiliki keuletan dalam membersihkan sesuatu.(*)