logo PAN
Logo PAN
#

PAN Gagal Capai Target di Pilkada, Buhari Salahkan DPP

Jumat, 11 Desember 2015 | 20:35 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Nasruddin - Go Cakrawala

Halaman 1

Makassar,GoSulsel.com – Target Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) menargetkan usungan dan dukungan PAN di Pilkada 8 delapan Kabupaten di Sulsel menang.

Namun berdasarkan hasil quick count dan rekapitulasi perhitungan suara melalui form C-1, usungan PAN hanya menang di tiga Kabupaten. Artinya PAN gagal mencapai target DPP menang di 8 Kabupaten.

Adapun usungan PAN yang keok diantaranya, Aji Sumarno-Abdul Gani di Pilkada Selayar, Masykur A Sultan-Edy Manaf Bulukumba, Sangkala Taepe-Ali Gaffar Pangkep, Arifin Junaidi-Abdullah Rahim Luwu Utara dan Badaruddin Piccunang-Baso Makmur Luwu Timur.

Sekretaris DPW PAN Sulsel, Buhari kahar mengatakan, alasan kalahnya usungan PAN di Pilkada di Sulsel, karena adanya beberapa faktor diantaranya, penentuan calon bupati yang menjadi kewenangan DPP, dia menilia DPP telah sepihak menentukan usungan PAN di Pilkada, tanpa melihat rekomendasi usulan DPW.

“Sebagai contoh, DPW merekomedasikan Toriq Husler di Pilkada Luwu Timur, namun karena adanya dinamika di pusat, DPP mengusulkan Badaruddin Piccunang yang notabennya tidak pernah diusulkan dari wilayah,” ujar Buhari melalui sambungan telepon, Jumat 11 Desember 2015.

Halaman 2

Lanjut dia, urusan untuk menentukan calon bupati-wakil seharusnya menjadi kewenangan DPW, sebab DPW lebih mengetahui wilayahnya dari pada DPP. “Ini sudah menjadi pelajaran bagi PAN sendiri, karena urusan Pilkada di daerah seharusnya menjadi kewenangan DPW, bukan menjadi kewenangan DPP, sebab DPW lebih tahu wilayahnya,” ungkap mantan Legislator DPRD Sulsel ini.

Selain itu, faktor kekalahan PAN lainnya, disebabkan karena faktor egoisme kader yang mencalonkan diri sebagai calon bupati, tanpa mendengarkan nasehat DPW.

“Contohnya Sangkala Taepe, kita sudah meminta dia untuk maju menjadi kosong dua dari Syamsuddin Hamid (incumbent bupati), kita juga sudah ingatkan resikonya, tetapi Sangkala tetap ngotot maju kosong satu, yah mau bagaimana lagi kita beriakan saja tetapi akhirnya kalah juga,” tuturnya.

“Makanya kader juga harus lebih mendengarkan apa yang menjadi saran dari DPW, jangan terbawa oleh nafsu,” imbuhnya.


BACA JUGA