foto: www.harnas.co

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Hanya 4,9 Persen

Senin, 14 Desember 2015 | 17:54 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Sutriani Nina - Go Cakrawala

Halaman 1

Makassar,GoSulsel.com – Dosen Fakultas Ekonomi Unhas, Dr Abd. Hamid Paddu memprediksikan perekonomian Indonesia tumbuh lebih baik di banding tahun ini. Hal tersebut, diharapkan bisa terjadi dengan perbaikan kinerja pemerintah, khususnya pada pengelolaan komoditi.

Tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk Sulsel masih menghadapi beberapa kendala, terutama akibat ekonomi global yang terus mengalami gangguan, seperti yang terjadi pada komoditas-komoditas.

pt-vale-indonesia

Salah satunya, komoditas pertanian sudah masuk pada kuartal ke-IV. Pada kuartal II dan III saja, nilainya hampir sama yaitu 4,7 persen. Diharapkan, untuk kuartal IV bisa mencapai 4,9 persen.

Sementara, di tahun 2016, Indonesia ditutunt bagaimana bisa mensinergikan pertumbuhan yang mendasar, setidaknya mengurangi pengangguran sehingga tingkat kemiskinan lebih baik. Jika kita ingin menuju pertumbuhan yang lebih besar.

“Salah satunya dengan pemerintahan yang lebih fokus pada pengelolaan domestik. Seperti sektor konsumsi, transfortasi dan mempertahankan pertumbuhan yang kira-kira bisa dinikmati penduduk di Indonesia,” kata Hamid Paddu, saat memberikan materi pada pertemuan tahunan Bank Indonedia (PTBI).

Halaman 2

Dari sisi kontribusi kuartal III, Sulsel hanya bisa mencapai titik 6,1 persen tahun ini. Angka ini tidak jauh beda dengan 30 tahun yang silam dengan keadaan Indonesia.

“Padahal, strategi pertumbuhan ekonomi yang kondusif adalah tetap menjaga, menjaga infrastruktur. Jika bisa diprediksikan, Infrastruktur APBN akan mencapai Rp240 triliun pada tahun 2016,” tambahnya.

Karena diharapkan, lanjutnya, pertumbuhan di Indonesia paling tidak berada pada angka 5,0 ditahun depan. Jika kita bisa mencapai 4,9 tahun ini, maka tahun depan lebih di atasnya lagi.

Meskipun situasi masih tetap dengan segala pembatas ekonomi global tapi Indonesia bisa optimis masuk pada 5,0 pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016.