Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Sebanyak 955 peserta, calon jabatan kepala sekolah mengikuti proses tes akademik dan wawancara yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan kota Makassar, yang berlangsung di Gedung SMA Neg. 16 dan SMP Neg. 20 Makassar, Jalan Amanagappa, Selasa (22/12/2015).

Sebelumnya peserta tersebut, telah mengikuti tes tulis sebanyak 80  soal pada, Senin, (21/12/2015). Berbeda dari tes tulis para peserta seleksi terlihat lebih panik pada tes wawancara, kondisi ini terlihat saat mereka mulai sibuk menyiapkan dan menghafal materi masing.

begitu pula saat dihujani pertaanyaan dari 2 tim penilai dengan konten pertanyaan yang berbeda yakin terkait 5 kompetensi dasar kepala sekolah dan sinergitas visi misi pemerintah kota Makassar, seperti mengharuskan seorang kepsek pada menggunakan IT demi mendukung program Makassar Smart City.

Hal ini terlihat di salah satu ruangan tes yakni ruang 05, saat Dr Rahmawati T, M.Pd selaku tim seleksi dari Pusat Diklat Kepala Sekolah Universitas Negeri Makassar (UNM) ini, menanyakan apa yang dimaksud dengan supervisi klinis, terlihat wajah para peserta yang kebingungan serta saling lirik.

Halaman 2

“Seperti apa yang bapak ibu lakukan untuk membuat guru di sekolah bapak mau memsupervisi dirinya sendiri dan apa yang anda lakukan jika ada guru yang protes dengan hasil supervisi?” tanya Rahmawati kepada lima peserta, saat tes wawancara berlangsung.

Sementara Kepala Ombusdman Provinsi Sulawesi Selatan M Subha, yang menjadi tim seleksi pada tes wawancara tersebut mengaku menitiberatkan pada larangan pungutan liat (pungli) disekolah.”Jadi melalui lelang ini kita berharap ada kepala sekolah yang muncul untuk memberikan pendidikan yang berkualitas tanpa merugikan orang tua Siswa untuk membayar mahal karena semua sudah disediakan oleh negara,” ujar Subhan, saat ditemui di ruang tes, SMA Negeri 16, Selasa (22/12/2015).

---