#Pilkada Sulsel 2015
Tuduhan Wattunnami & PastikanMi Dianggap Kadaluarsa
Halaman 1
Gowa,GoSulsel.com – Tuduhan yang ditujukan pada pemenang Pilkada Gowa, Adnan Purichta Ichsan-Abd Rauf Malaganni Kr Kio, terkait dukungan KTP, dianggap sudah kadaluarsa. Pasalnya, hal itu harusnya dipersoalkan sejak sebelum penetapan calon.
Pasangan Maddusila Andi Idjo-Wahyu Permana Kaharuddin dan Tenri Olle Yasin Limpo-Hairil Muin, sebelumnya menyebut, salah satu alasannya melakukan gugatan ke MK karena adanya kecurangan, seperti dugaan dukungan KTP AdnanKio yang disebut palsu, sebanyak 35 ribu. Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat Gowa, Himyar Salim, menuturkan, proses untuk mempermasalahkan itu harusnya dilakukan sebelum penetapan calon.
“Jangan memprotes tahapan yang sudah lama lewat saat kalah. Kalau kalah, ya sudah. Harusnya soal tuduhan dukungan palsu itu dulu dibuatkan koreksinya sebelum penetapan calon. Ini masyarakat bisa beranggapan karena kalah bicara sembarang, menuduh kandidat pemenang dengan hal-hal yang harusnya dikoreksi sejak dulu,” ungkapnya, Minggu (27/12).
Apalagi, tambah aktivis LSM asal Kabupaten Gowa lainnya, Kahar Muji, protes terkait itu harusnya dilakukan dulu waktu tahapan verifikasi. “Janganlah cari-cari alasan kalau sudah kalah. KTP palsu lah dan lain sebagainya. Ini karena sudah kehabisan akal, akhirnya sisa menuduh. Tapi sayangnya, tuduhannya tidak masuk akal,” ucapnya.
Hal sama juga dilontarkan tokoh masyarakat Gowa, Ansar Usman. “Proses hukum yang ditempuh kandidat yang kalah tentu kita hormati. Karena memang itu ada tahapannya. Yang masalah kalau syarat dukungan dipermasalahkan setelah ada pemenangnya. Kenapa bukan saat verifikasi, atau sebelum penetapan calon,” ujarnya.
Halaman 2
Tuduhan penggunaan KTP palsu yang kemudian dinilai oleh sebagian besar masyarakat sebagai tuduhan mengada-ada dari paslon yang kalah sebagai hal yang wajar. “Kenapa wajar? Karena tahapan untuk memprotes itu harusnya sejak tahapan verifikasi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MUI Gowa, KH Abu Bakar Paka, mengimbau seluruh masyarakat Gowa untuk tidak terkotak-kotak pasca Pilkada. Ia juga meminta seluruh masyarakat untuk menerima hasil Pilkada dengan lapang dada.
“Yang menang jangan eforia, yang kalah harus bersabar. Masyarakat harus kembali menyatu membantu bupati dan wakil bupati terpilih membangun Gowa,” ungkapnya. (*)
Citizen Reporter: Tim Media AdnanKio