Balaikota Makassar.

Badan Pemberdayaan Perempuan Kota Makassar Meraih Penghargaan

Senin, 28 Desember 2015 | 20:58 Wita - Editor: Nandar - Reporter: Evi Novitasari - Go Cakrawala

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Pemerintah Kota Makassar, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meraih peringkat pertama dalam kategori akselerasi pembangunan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak. KB/KS dan juara dua P2WKSS 2015 tingkat provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini diungkap langsung oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, A Tenri Pallalo.

Bukan hal mudah bagi Pemkot meraih peringkat pertama kategori akselerasi pemberdayaan perempuan, sebab menurut Tenri, pihaknya harus memenuhi 6 persyaratan utama dan 126 indikator untuk kota Layak anak.

pt-vale-indonesia

“Tahun 2015 Makassar hanya bisa masuk tahap verifikasi karena ada satu indikator yang tidak terpenuhi yakni musrembang anak. Penghargaan ini sebagai langkah awal untuk kita meraih penghargaan Nasioal yakni Parahita Ekaprayah tu pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak plus kota layak anak. Harus bisa kota layak anak,” ujar Tenri, saat diwawancarai di kantor Balaikota, Senin (28/12/2015).

“Dari sini kami mencoba untuk terus bekerja. Bersyukur kita bisa meraih peringkat pertama di tingkat provinsi ini artinya secara nasiaonal bisa lebih mudah,” sambungnya

Ide Makassar sebagai kota layak anak ini, diinisiasikan oleh Ketua PKK Indira Yusuf Ismail yang juga istri Wali Kota Makassar, Moh Ramdan Pomanto. Saat ditanyai apa usah yang dilakukan pihak Pemkot Khususnya Badan Pemberdayaan perempuan, Tenri mengaku pihaknya lebih fokus pada persamaan perspektif.

Halaman 2

“Kami harus memastikan bahwa anak-anak yang mengalami kekerasan itu bisa ditangani dengan baik, dan kami juga harus memastikan setiap penganggaran di setiap SKPD harus responship gander dan pro anak dengan empat syarat yakni aksesnya mudah, kontrolnya jelas, partisipasinya bagus” Lanjut Tenri

Lebih jauh, untuk penganggaran Responship Gander ini SKPD yang terlibat yakni Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Inspektorat, Badan Keuangan.

“Tidak ada tambahan kegiatan, tidak ada tambahan anggaran yang ada dalam kita memperbaiki perspektif kegiatan, setiap kegiatan harus ada pra sejahtera perempuan dan laki-laki, perlu ada akselerasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” tutup Tenri

Terkait penghargaan tersebut, Wali Kota Makassar, Moh Ramdan Pomanto mengaku pihaknya akan terus melakukan usaha-usaha agar kota layak anak dapat diraih.

“Piala bukan menjadi bagian mutlak kepuasan kita, ini piala pertama perempuan selama ini perempuan miskin penghargaan, dan alhamdulillah ini dapat penghargaan meski baru mulai dari provinsi nanti kita usahakan sehingga bisa dapat secara nasional,” ujar Danny Pamanto, saat diwawancarai, diruang kerjanya.