Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Di musim hujan seperti sekarang ini, paling asyik memakan jagung rebus yang masih hangat. Nah, kalau pas sedang berada di Pasar Sentral, Jl HOS Cokroaminoto, Anda bisa mendapatkan jagung rebus di gerobak Andi.

Andi selalu memarkir gerobaknya di daerah bundaran Pasar Sentral. Sebelumnya, gerobak yang ditempati jualan jagung rebus itu dijaga oleh bapaknya sejak sekitar 10 tahun lalu.

“Kalau menjual jagung, saya sudah 10 tahun di sini menjual. Pertamanya bapak yang menjual. Tapi sudah meninggal. Jadi saya yang lanjutki,” kata Andi ketika mengobrol dengan GoSulsel.com, Jumat (25/12/2015).

Andi yang dulu punya cita-cita jadi seorang mekanik otomotif. Namun, ia harus banting stir jadi penjual jagung rebus.

“Waktu bapak masih ada, saya dulu sekolah STM (Sekolah Teknik Menengah). Tapi pas bapak mulai sakit, terpaksa saya lanjut usahanya bapak jual jagung rebus sampai sekarang. Saya juga berhentimi sekolah,” kenang Andi.

Halaman 2

Jadilah Andi hampir tiap hari nangkring bersama gerobaknya di area bundaran Pasar Sentral (depan dealer Toyota) dari pukul 10 pagi hingga 6 sore. Kini, Andi membanderol jagung rebusnya seharga Rp 10 ribu per 3 buah.

“Saya menjual di sini tergantung kalau ada jagung. Saya mulai dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore. Biasa juga kalau tidak habis, saya biasa keliling dekat siniji. Rata-rata yang beli jagungku itu orang yang datang belanja di sini,” cerita Andi.

Jika jagung sedang musim, ibu Andi-lah yang merebus jagung-jagungnya. Dan tak lupa teman makan jagung rebus yang sudah jadi budaya orang Sulawesi Selatan, yakni sambal.

Jagung rebus Andi yang biasanya adalah jenis jagung manis diberi sambal khas Sulsel, yakni garam campur cabe rawit segar yang ditumbuk halus. Dan tak lupa rasa sedikit asam serta aroma yang wangi dari jeruk purut.

Jagung rebus Andi selalu ditawarkan dengan rasa bahagia. Meski orang muda ini sekarang harus mengubur mimpinya jadi seorang mekanik.

Berikut foto-fotonya:

Halaman 3

 

Halaman 4

 

Halaman 5

 

Halaman 6

(*)

---