Ilustrasi

Mantan Anggota KPU Makassar: Calon Pemimpin Harus Cakap Negosiasi

Jumat, 08 Januari 2016 | 04:16 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Amiruddin - Go Cakrawala

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Seorang pemimpin harus cakap dalam melakukan lobi. Sebab, lobi merupakan kegiatan seseorang dalam memengaruhi orang lain atas maksud yang sudah direncanakannya.

Hal itu disampaikan Mantan Komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum) Makassar, Pantja Nurwahidin, pada kegiatan Darul Arqam Madya (DAM) Nasional yang digelar Ikatan Mahasiswa Muslim (IMM) Makassar di LEC Athirah Bukit Baruga, 1-7 Januari.

pt-vale-indonesia

Menurut Dosen Unismuh ini, lobi pada umumnya dapat dilakukan oleh seseorang atas nama pribadi maupun kelompok. Seorang pelobi terlebih dahulu mempersiapkan konsep yang jelas, agar lawan lobi dapat memahami maksud dan tujuan apa yang akan dilobikan. Ketika lobi yang dilakukan berhasil maka dapat diteruskan pada tahap negosiasi. Lobi ibarat pintu awal melakukan negosiasi.

“Negosiasi merupakan proses mencari atau menemukan kesepakatan antara kedua belah pihak,” katanya.

Dapat dikatakan, bahwa negosiasi adalah proses tawar menawar. Seorang calon pemimpin harus memiliki salah satu kemampuan lobi dan negosiasi. Modal yang harus dimiliki oleh pelobi antara lain modal sosial. Modal ini akan berpengaruh kepada kawan lobi. Seperti tokoh mahasiswa, tokoh masyarakat, dan pimpinan perusahan.

Halaman 2

Kedua modal kepribadian. Seperti integritas, orang terpercaya bukan orang tercela serta modal komunikasi. Kemampuan ini sangat penting untuk menyampaikan argumentasi yang dapat menyakinkan kawan lobi.

Ketiga modal di atas, mesti dimiliki. Bukan hanya sebagai modal untuk melobi tapi juga modal buat pengembangan diri pada masa akan datang.

Seorang mahasiswa ketika melakukan koreksi terhadap kebijakan pemerintah tentu harus mempersiapkan konsep yang matang. Tujuannya agar proses lobi negosiasi berhasil. Bukan hanya mengandalkan retorika dan kekuatan massa, tapi harus ditopang dengan konsep yang jelas dan argumentasi yang meyakinkan.(*)


BACA JUGA