Logo Walhi

Walhi Sulsel : Industri Tambang Ancam Ekosistem Karst di Maros

Senin, 11 Januari 2016 | 12:21 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Sahrul Ramadhan - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel menyebut kebijakan pemerintah yang terkesan mengedepankan pembangunan infrastruktur proyek Nasional seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) dan Masterplan Percepatan, Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Ini dapat mengancam keselamatan karst Indonesia, khususnya di Maros.

“Dominasi penguasaan karst oleh industri tambang besar seperti Tonasa, Bosowa  Conch dan semen adalah fakta baru yang harus dilihat, sebagai upaya pemerintah menaikkan produksi semen nasional,” ujar  Direktur Eksekutif Walhi Sulsel, Aswar Exwar dalam konfrensi pers Advokasi Nasional Penyelamatan Ekosistem Karst Indonesia, di Jl Boulevard, Senin (11/01/2016)

Berdasarkan fakta yang selama ini terjadi katanya, masyarakat di Maros telah lama memanfaatkan ekosistem karst sebagai sumber pangan, budidaya peternakan dan perikanan serta kebun yang cukup produktif untuk menunjang kebutuhan hidup.

“Masyarakat dan karst sudah hidup berdampingan dengan masyarakat selama ratusan tahun yang lalu, di Sulsel khususnya di Maros sampai saat ini telah ada 34 ijin usaha pertambangan (IUP) dan alokasi ruang untuk total luas wilayahnya sebesar 19.006 Hektare Area,” jelas Exwar.(*)