Ilustrasi

BI Pertahankan BI Rate Sebesar 7,50 Persen

Rabu, 13 Januari 2016 | 19:01 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Sutriani Nina - Go Cakrawala

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 7,50 persen dengan suku bunga deposit facility 5,50 persen dan lending facility pada level 8,00 persen. Kebijakan ini dipandang sebagai ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter yang kian terbuka.

Hal itu disampaikan Kepala BI Wilayah Sulawesi Selatan, M Dadi Aryadi di Gedung BI, Jl Jenderal Sudirman, Rabu (13/01/2016).

pt-vale-indonesia

Hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi, khususnya inflasi akhir 2015 yang berada di bawah 3 persen. Dan defisit transaksi berjalan yang berada pada kisaran 2 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat di 2015, yakni pada kisaran 4,8 persen secara tahunan (yoy), atau lebih rendah dari 5 persen pada 2014. Ini karena dipengaruhi ekspor yang menurun seiring lemahnya permintaan global dan penurunan harga komoditas.

“Akan tetapi, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan penguatan stimulus pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Ini agar stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan tetap terjaga,” kata Dadi.

Halaman 2

Diterangkan, tantangan ekonomi Indonesia pada 2015 tidak dari dinamika perkembangan dan keuangan global. Tapi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, harga komoditas yang menurun dan pasar keuangan yang bergejolak.

Walaupun demikian, Dadi mengakui perlambatan pertumbuhan ekonomi itu masih dapat ditopang konsumsi yang masih kuat, baik rumah tangga maupun pemerintah. Tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan meningkat pada kisaran 5,2 persen hingga 5,6 persen (yoy).

“Kami akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan stimulus fiskal, terutama pembangunan proyek infrastruktur dan konsumsi yang diprediksi masih tetap kuat. Sementara itu, investasi diharapkan meningkat seiring implementasi paket kebijakan pemerintah yang mendorong investasi dan stabilitas makro ekonomi yang semakin baik,” tandasnya.(*)


BACA JUGA