Ilustrasi

Sering Ngamuk, Pensiunan Polisi di Sungguminasa Dilaporkan Warga

Sabtu, 16 Januari 2016 | 14:51 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Sofyan - GoSulsel.com

Halaman 1

Sungguminasa, GoSulsel.com – Amri (46), pensiunan anggota Polres Gowa warga BTN Mutiara Permai Manggarupi, Kelurahan Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, dilaporkan oleh warga sekitar, Sabtu (16/01/2016). Amri acap kali mengamuk dan dianggap mengganggu warga BTN Manggarupi.

Menurut warga, Dg Puji, ia merasa was-was dan takut terhadap tingkah laku Amri yang sering kali mengamuk dan menggangu warga setempat. Selain warga sekitar, Amri juga diketahui mengganggu para penjual ikan dan sayur yang melintas di depan rumahnya. Ia mengancam akan mengambil barang dagangan mereka.

pt-vale-indonesia

“Seringki mengamuk, mengganggu kita di sini. Biasa bawaki juga parang menantang warga di sini. Malah adami korbannya yang sudah dipukul dan dibakar rambutnya,” kata Dg Puji.

Petugas dari Polres Gowa yang datang ke lokasi berusaha mengamankan Amri yang berada di dalam rumahnya dalam kondisi terkunci. Namun, Amri terus berteriak-teriak dengan memegang parang dan sangkur. Menghindari hal-hal yang tak diinginkan, petugas dari Polres Gowa hanya berusaha menenangkannya dari luar.

“Untuk sementara, kita tidak mengamankan Amri karena pihak keluarganya juga tidak ada di rumah. Selain itu, Amri ini juga mengalami gangguan jiwa,” kata Kanit 1 SPKT Polres Gowa, AIPTU Rahman, Sabtu (16/01/2016) siang.

Halaman 2

Rahman mengatakan, sejak tahun 2015 lalu, Amri telah dipensiunkan dini oleh Pihak Polres Gowa karena ada penyakit dideritanya. Dan memang Amri sudah sering kali berteriak dan berperilaku seperti itu di lingkungannya. Musababnya, Amri diduga mengalami sakit atau gangguan jiwa. Dan ia harus berkonsultasi dengan pihak kelurganya agar Amri perlu ditangani dengan khusus atau membawanya ke rumah sakit.

Tetangga korban sangat berharap agar pihak kepolisian bisa mengambil tindakan tegas atau pihak keluarganya bisa membawanya ke rumah sakit. Sebab warga BTN Manggarupa merasa terancam keselamatannya.

“Saya berharap polisi bisa menahannya karena takutka. Tadi mengamukki lagi bawa rantai motor sambil berteriak-teriak,” kata Dg Puji.(*)