Lagu Pete-Pete, Pop, Dangdut, Rock, Remix, Angkot Makassar, Angkutan Kota Makassar

Dendang Lagu Pete-Pete di Tengah Deru Kendaraan Sepanjang Jalan Makassar

Minggu, 17 Januari 2016 | 14:19 Wita - Editor: Nilam Indahsari - Reporter: Andi Dahrul Mahfud - GoSulsel.com

Halaman 1

Makassar, GoSulsel.com – Warga Makassar umumnya telah akrab dengan pete-pete. Ya, angkutan kota ala Makassar ini bisa ditemui hampir di segala jalan besar di kota ini.

Ketika menumpangi pete-pete untuk menyusuri jalan-jalan di kota ini, mungkin akan ada rasa jenuh dan gelisah. Pasalnya, para pengendaranya bisa ngetem bermenit-menit mencari penumpang. Belum lagi jika harus singgah kalau ada penumpang yang ingin turun.

pt-vale-indonesia

Tapi sebagian pengendara menyiapkan lagu-lagu. Hal ini ditempuh sebagai usaha menghibur penumpang sekaligus mengusir kantuk mereka. Yang lazim diputar adalah lagu-lagu dengan aliran musik pop, dangdut, rock, dan remix.

GoSulsel.com kali ini menumpangi salah satu pete-pete menuju Jl AP Pettarani dari Jl Perumnas Tamalate 3. Lantunan lagu yang terdengar dari speaker pete-pete membuat penumpang larut di dalamnya. Meski bukan secara verbal, tapi entakan kaki dan jemari mereka jadi petandanya.

Seperti Hajrah Nindiastuti (18), salah seorang penumpang yang hendak berangkat ke sekolah. Ia terlihat begitu menghayati nomor dari Andra And Back Bone yang sedang diputar, yakni Sempurna.

Halaman 2

“Saya sukaji kalau dengar lagu kalau di atas pete-pete. Yah, sesuai dengan suasanalah. Tapi lebih bagus kalau pagi-pagi putar lagu yang bikin semangat. Jangan lagu galau, karena dampaknya jadi loyo, tidak ada semangat,” ujar Hajrah saat berbincang dengan GoSulsel.com. di atas pete-pete, Sabtu (16/01/2016).

Selain Hajrah, di atas pete-pete ini juga duduk Armita Permadhani (23). Ia beranggapan, bahwa semua lagu itu sama, tergantung bagaimana cara menikmatinya.

“Kalau saya sembarangji lagunya, tinggal disamakan saja suasana hati ketika berada di lokasi pete-pete jalan. Jadi serasa kayak berkeliling dengan nuansa yang berbeda,” kata Mita.

Di tengah cerita panjang lebar bersama Mita dan Hajrah, keduanya sempat menyampaikan ketertarikan mereka saat menumpangi pete-pete.

“Enaknya naik angkot itu praktis. Apalagi kalau pagi hari. Suasanya yang cukup sejuk, ditambah lagi musik, memang bikin semangat,” ungkap 2 pelajar yang berada di dalam angkot ini.

Halaman 3

Selain ketertarikannya kepada angkot karena kepraktisannya, ia juga tak lupa untuk memilih beberapa angkot yang dianggapnya nyaman ditumpangi. Misalnya, yang memutar lagu-lagu kekinian atau sebaliknya yang lawas. Tapi mereka sungguh tak berkenan mendengar lagu yang aransemennya diubah, semisal dari pop ke remix.

“Ada itu yang paling tidak enak kalau naik pete-pete. Kalau musiknya musik disco atau remix. Kayak mau sakit kepala, mending tidak diputar,” ucap Mita sambil tertawa.

Sebelum berpisah, keduanya mengutarakan kesannya naik pete-pete.

“Salah satu kesukaan saat menumpangi angkot itu ketika musik yang diputar mampu membawa suasana hati makin riang dan bersemangat,” kata keduanya.

Musik tak pernah lekang dari pete-pete. Di tengah deru kendaraan bermotor, musik jadi pengantar perjalanan yang kadang asyik, namun tak jarang juga buat jengkel.(*)