Klik! Klik! Bingkai Studio Foto Lama Makassar di Era Kejayaan Digital
Halaman 1
Makassar, GoSulsel.com – Dunia fotografi di era kejayaan digital kini lebih banyak menciptakan fotografer amatiran. Hanya dengan menggenggam smartphone saja yang harganya sudah cukup terjangkau, seseorang sudah dapat klik sana-sini bahkan memotret dirinya sendiri. Latar pun bisa sangat beragam, ada yang alami atau didesain sendiri.
Fenomena ini membuat jasa tukang foto atau mereka yang tempuh jalur profesional kebingungan. Mereka harus memutar otak mencari celah untuk menggaet rupiah dari pelanggan.
Salah satu pemangku bisnis jasa foto studio yang masih hidup di Makassar adalah Sinar Warna. Studio foto yang berada di Jl Mesjid Raya ini serupa bingkai masa lalu foto studio sebelum era digital.
GoSulsel.com menemui salah seorang cucu pemilik studio foto, Farinah (26). Ia bertutur, dari tahun ke tahun, peminat foto studio makin berkurang karena merangkaknya berbagai macam teknologi yang beda saat ini.
Halaman 2
“Tidak sama seperti dulu, tahun ’90-an sampai 2000-an, sebelum berkembangnya teknologi. Banyak anak sekolah dan mahasiswa datang ke sini untuk foto studio, mengabadikan gambar untuk dijadikan kenang-kenangan. Tapi sekarang, semenjak bagus semuami resolusi kamera hape, orang sudah tidak tertarikmi untuk foto studio,” kenang Farinah kepada GoSulsel.com yang ditemui sedang asyik mencatat dalam jurnalnya, Rabu (20/01/2016).
Lebih lanjut Farinah mengungkapkan tentang apa saja yang masih jadi daya tarik studio foto milik keluarganya. Tentu daya tarik yang kini telah memudar.
“Kalau orang datang di sini paling yang mau cuci foto saja atau beli kertas foto dan print di rumah masing-masing bagi yang punya itu. Itu kendala yang kadang kita risaukan,” ungkap Farinah tentang kerisauan ia dan segenap keluarganya yang memiliki usaha ini.
Meski jumlah penggemar foto studio sudah menurun drastis, namun ada momen yang paling ditunggu oleh si empunya studio, yakni foto wisuda. Ini yang bisa membuat mereka tersenyum lebar. Tapi menurunnya minat berfoto studio kini tak membuat tarifnya ikut turun. Malah kadang melonjak drastis.
Halaman 3
“Tidak berkurang tarifnya, bahkan makin melonjak karena kita mengikuti kurs dollar. Kalau naik nilai dollar, maka bakal naik juga tarifnya. Begitu sistemnya,” terang Farinah.
Ia pun lantas memberi gambaran tentang perbandingan tarif lama dan baru. Saat studio ini masih menggunakan negatif film hingga juga beralih ke sensor.
“Waktu masih tahun ’90-an saya masih ingat betul harga foto kecil yang dulu heboh, 500 perak per lembarnya. Nah, sekarang sudah Rp 2.250 per lembar. Makin mahal kan?” kenangnya, lagi.
Studio Foto Sinar Warna mulai didirikan tahun 1980an oleh H Sabir, yang merupakan kakek Farinah, di tahun ’90an. Tempat ini sering jadi salah satu destinasi untuk mengabadikan gambar dengan berbagai background yang temanya beragam pula. Tak ayal, banyak keluarga yang datang kala itu. Menurut penuturan cucu H Sabir, mulai pagi hingga malam hari, lokasi ini cukup ramai dikerumuni warga Makassar.
Halaman 4
Meski teknologi semakin modern dan internet menyediakan album digital gratis, namu studio foto ini masih menjual berbagai album foto, bingkai, rias pengantin, prewedding out door, dan beberapa tawaran yang lain.
“Meski kalah saingan oleh teknologi, orang-orang masih butuh berbagai aksesoris pendukung, seperti album foto dan bingkai foto,” ujar Farinah, menutup perbincangan.(*)