#Citizen Reporter
Legenda Musik Batti-batti, Memukau di Festival Komunitas Pesisir Selayar
Makassar, GoSulsel.com – Malam tidak begitu dingin namun Daeng Muhammad terlihat memilih duduk di bagian pojok sendiri. Ia begitu menikmati setiap penampil sembari menunggu giliran. Ketika tiba giliran, ia harus dipandu ke atas panggung. Matanya tak bisa melihat lagi, walaupun terbuka. Selanjutnya, video profilnya diputar, sebelum beraksi dengan cekatan ia mengatur nada Batti-batti-nya agar pas.
Petikan nada dan syair pertama langsung menghipnotis para penonton di lapangan Pemuda Selayar. Ia tampil di malam pertama Festival Komunitas Pesisir Selayar yang berlangsung dari Jum’at (19/2/2016) malam.
Daeng Muhammad merupakan maestro Batti-batti, alat musik tradional khas Tana Doang berbentuk menyerupai kecapi namun dipengaruhi kuat oleh gambus dan rebana.
Pemain Batti-batti sudah hampir punah. Di Selayar hanya dia yang dikenal, namun dari penuturannya ia khawatir akan masa depan musik tradisional ini.
“Saya berharap ini bisa dilanjutkan oleh generasi muda dan yang punya ilmu untuk tidak pelit berbagi agar seni musik ini tidak punah. Terutama mantan murid-murid saya,” ujarnya dalam bahasa daerah Selayar.
Daeng Muhammad hidup sebatang kara di gubuk reoknya di daerah Panggiliang Selatan. Sesekali dirawat oleh ponakannya, laki-laki berusia 55 tahun ini hanya menghabiskan hari-harinya dengan bermain musik, memasak pun dilakoni sendiri walaupun dalam kondisi buta.