Keseniaan Sinrilik Diambang Kepunahan
Makassar, GoSulsel.com – Kesenian Sinrilik yang merupakan salah satu seni budaya sastra dengan tutur asli Makassar terancam punah. Hal ini karena banyak generasi muda yang tidak mampu menggabungkan dua kesenian ini.
Salah seorang pemain sinrilik (Pa’sinrilik) Syarifuddin Tutu atau yang dikenal Deng Tutu mengatakan saat ini banyak generasi muda yang dapat memainkan alat kesenian sinrilik atau yang disebut keso-keso, namun tidak mampu menggabungkan sastra dengan bunyi keso-keso.
“Ini merupakan kesenian Makassar, dimana menggabungkan antara satra dan alat musik, dari banyak jenis kesenian sastra tutur yang ada, tapi ini sudah masuk diambang kepunahan,” kata Deng Tutu , di Anjungan Pantai Losari , Rabu (9/3/2016).
Syarifuddin mengatakan kesenian sinrilik ini biasanya dimainkan secara suntuk, pada acara pernikahan, aqiqah, pindah rumah, sunatan , “ Pola yang dimainkan itu menembus ruang dan waktu,” ujar Deng Tutu.
Deng tutu telah memperkenalkan seni sinrilik hingga kanca Internasional, dan aktif bermain sejak tahun 70-an.