Sidrap, GoSulsel.com – Bahar yang menempati rumah yang tak layak huni, bahkan harus menghidupi 10 orang perharinya dari hasil usaha pembuatan batu Bata dengan penghasilan Rp. 100 perbijinya.

“Setiap harinya kami hanya bisa hidup dari hasil jasa pembuatan batu bata, yang dihargai Rp. 100  perbijinya”, jelasnya.

Ditanya mengenai berapa jumlah batu Bata dibuat perharinya, Bahar bercerita bahwa dalam sehari ia mampunya membuat 500 biji.

“dalam setiap hari palingan bisa cetak sebanyak 500 biji, jadi setiap hari paling tinggi kami bisa dapatkan 50 ribu saja”, paparnya.

Sebagai buruh, Bahar mengakui kadang tidak dibayar dalam sebulan, namun dibulan ketiganya Bahar baru di berikan upahnya. oleh karenanya, Bahar harus pandai-pandai mengatur pengeluaran

“Yah pintar-pintar akalilah bagaimana agar ini bisa terpenuhi, karna jumlah kepala yang kami harus tanggung, sehingga harus pintar-pintar untuk bagi saja”, tuturnya. (*)

---