
Proyek Jembatan Kampili di Gowa Ditender Ketiga Kalinya
Proyek pembangunan jabatan yang juga menjadi jalur alternatif dari Gowa ke Takalar tersebut seharusnya berakhir pada 31 Desember 2015. Namun, hingga saat ini progres dari pembangunannya baru mencapai 30 persen. Mirisnya, saat ini Jembatan Alternatif yang selama ini digunakan oleh warga sekitar, sudah tampak memprihatinkan.
Kontraktor proyek tersebut, PT Cahaya Resky Abadi telah diberikan waktu 50 hari untuk menyelesaikan sisa pengerjaan yang masih tersisa 70 persen. Hingga akhirnya dilakukan pemutusan kontrak terhadap proyek jembatan yang memiliki rancangan panjang jembatan 30 meter dan ketinggian 6 meter.

Proyek jembatan Kampili tersebut dibangun sejak 2013 dengan menggunakan APBD provinsi sebesar Rp 3,7 M. Namun belum setengah proses pembangunan, penyangga jembatan roboh dan beton samping jembatan retak. Proyek yang berada dibawah tanggung jawab Dinas Bina Marga Sulsel ini, sudah dua kali ditender.
Tender pertama dilakukan pada 2013, pemerintah Sulsel menganggarkan Rp3,7 miliar yang dibebankan pada APDB Provinsi. Namun tidak selesai dan akhirnya ambruk pada 2014 lalu. Tahun 2015 proyek ini ditender kembali dengan nilai kontrak Rp2,3 miliar dari anggaran APBD provinsi. Namun lagi-lagi proyek ini molor dari target kontrak.(*)