Makassar,GoSulsel.com – Lembaga Pilar Society mempertanyakan pembebasan lahan proyek pembangunan pembangunan Waduk Kareloe, berada diantara di antara Kecamatan Tompobulu dan Biringbulu, Gowa.

Pasalnya, hingga kini masih terkendala pembebasan lahan, padahal, anggarannya mencapai miliaran rupiah.

“Kita merujuk pada berkas pembayaran ganti rugi lahan sebesar Rp 37milyar dari total anggaran tahap pertama yakni Rp 4 miliar,” kata Direktur Pilar Society, Arfandi Palallo, dalam lirisnya, Jumat (1/4/2016).

Arfandi mengatakan, dari ringkasan harga lahan warga yang dijadikan dasar pembayaran terdapat 3 jenis yang memiliki nominal harga yang berbeda. Sehingga indikasi tidak sesui data.

“Ini ada indikasi menyalahi aturan yang tetapkan Kepres 30, dan juknis 306 sebagai acuan perhitungan kerugian baik material dan no material, karena diduga terjadi selisih harga” ujarnya. (*)

Citizen Reporter: Direktur Pilar Society/ Arfandi Palallo

---