Tabuhan Gendrang Sanro yang Mengiringi Hari Jadi Bone
Makassar, GoSulsel.com — Saat acara ritual adat pada Hari Jadi Bone ke-686 dimulai, tampak beberapa orang tua dengan alat musik tradisional yang terdiri dari gendang, anak beccing, mangkok porselin, dan sinto (alat dari bahan lontar). Mereka duduk membentuk setengah lingkaran dan serentak memainkan alat musiknya ketika ritual dimulai. Sesekali secara spontan, salah satu dari orang tua itu menari di tengah alunan musik, dan mengucapkan sesuatu dalam bahasa bugis tentang kerajaan bone.
Para Sanro tersebut turun temurun memainkan alat musik tersebut. Dan hanya digantikan saat meninggal dan salah satu keturunannya harus menggantikan.
Setiap acara ritual adat di hari jadi Bone ini, ganrang sanro selalu mengalunkan musik sebagai pengiring acara. Sepanjang perjalanan menuju ke sumur Lacokkong untuk malekke uwwae, mereka tak henti memainkan alat musiknya walaupun sambil berjalan sejauh dua kilometer. Ganrang sanro seperti ini hanya ditampilkan saat acara ritual adat kerajaan.
Berikut kami gambarkan serangkaian prosesi yang diiringi Ganrang Sanro: