Makassar,GoSulsel.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua mencatat Aset Bank Umum di Sulawesi Selatan hingga akhir Februari 2016 mencapai Rp115,8 triliun yakni sebesar 1,51 persen dari nasional dan 39,17 persen dari Sulampua. Hal tersebut juga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 17,2 persen secara year on year (yoy).

“Perolehan aset bank umum tersebut ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp78,3 triliun atau sekitar 18,7 persen (yoy) disertai dengan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar Rp94,2 triliun atau sekitar 13,5 persen (yoy),” kata Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Bambang Kiswono, di kantor OJK Jl Sultan Hasanuddin.

Dia menjelaskan, penyaluran kredit bank umum di Sulsel tersebut terus mengarah pada pertumbuhan yang berkualitas, ditopang oleh pertumbuhan kredit produktif sebesar 19,3 persen dengan pangsa sebesar 59,6 persen dari total kredit.Secara keseluruhan fungsi intermediasi perbankan Sulsel berada pada level yang sangat tinggi, tercermin pada Loan To Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 120,37 persen.

“Indikator pertumbuhan bank umum juga disertai dengan risiko kredit NPL yang terjaga sebesar 3,51 persen, berada di bawah batas aman 5 persen,”ujar Bambang.

Sementara itu, kinerja industri keuangan non bank dan pasar modal Sulsel meskipun memiliki volume usaha yang lebih kecil dibandingkan industri perbankan, secara umum tetap dalam kondisi yang terjaga.

---