Pilih Mana, Sop Konro atau Konro Bakar?
Makassar, GoSulsel.com — Sop konro, masakan olahan daging khas Bugis-Makassar, selain coto dan pallubasa. Sop konro berbahan utama iga (konro) kerbau atau sapi. Dulu, masyarakat menggunakan iga kerbau kala memasak sop konro, namun karena harga daging dan iga kerbau sekarang relatif mahal, maka iga sapi pun jadi lebih sering digunakan.
Makanan ini aslinya memliki kuah yang sangat berkarakter. Aroma khas kuah sop konro mudah diketahui meski hanya mencium uapnya dari kejauhan. Sebab, aneka rempah dengan kandungan penguat rasa bercampur baur dalam satu sajian sop konro. Ada keluwak atau kaloa dalam bahasa Makassar, jintan, kunyit, ketumbar, dan merica bubuk.
Namun sejak beberapa tahun belakangan, kata konro tidak lagi berasosiasi langsung ke Sop Konro. Ada beberapa varian yang muncul dari kreatifitas meracik konro menjadi masakan yang tak kalah lezatnya. Saat ini, konro yang diolah dengan cara dibakar tengah populer di kalangan masayarakat tertentu. Harganya yang lumayan mahal, membuat konro bakar jadi lebih eksklusif.
Konro Bakar itu tak lagi memakai kuah sop, melainkan saus kacang berbumbu. Rasanya sedikit mirip dengan sate. Hanya saja, Konro Bakar mengharuskan Anda berurusan dengan tulang-belulang.
Satu hal yang pasti, meski berurusan dengan tulang belulang iga sapi, anda tidak perlu bersusah payah menggelontorkan daging yang melekat padanya. Sebab, proses memasak kedua konro ini sungguh sempurna. Dagingnya begitu empuk dengan tekstur yang lembut. Rempah-rempahnya meresap hingga ke dalam pusat daging. Nikmat tiada tara.