Makassar, GoSulsel.com — Emmy Saelan adalah seorang pejuang perempuan yang gugur di medan pertempuran melawan Agresi Militer tentara NICA-Belanda pada tahun 1947 di kampung kassi-kassi, Makassar. Sebagai bentuk penghormatan atas jasanya, pemerintah Indonesia melalui Menkopolhukam pada tahun 1985 membangun sebuah monumen di daerah tempat gugurnya Sang perempuan pemberani ini.

Monumen Emmy Saelan ini terletak di jalan Hertasning tak jauh dari lapangan Emmy Saelan yang berjarak sekitar 100 meter. Namun letaknya yang tersembunyi di antara bangunan-bangunan permukiman warga, membuat monumen ini jarang diketahui orang.

Apalagi monumen seluas 50 meter persegi ini kerap dijadikan lahan parkir gerobak dan mobil pribadi warga sekitar. Kondisinya pun kini kurang terawat. Nampak di halaman monumen terdapat rumput liar yang tumbuh subur setinggi lutut orang dewasa.

Tulisan yang tertera di tugu monumen mulai tak kelihatan jelas. Butuh jarak yang dekat sambil meraba huruf per huruf untuk menyusun kalimat yang terukir di monumen tersebut.

Hingga akhirnya, GoSulsel.com bisa merangkum tulisan yang tertera: ‘Di tempat ini telah gugur Maha Putera Emmy Saelan dalam suatu pertempuran dengan tentara NICA – Belanda pada tanggal 24 januari 1947, teruskan perjuangan kami’.

(Foto: Monumen Emmy Saelan di Jl.Hertasning Makassar/Kamis, 21 April 2016/Marwan Paris/GoSulsel.com)

(Foto: Monumen Emmy Saelan di Jl.Hertasning Makassar/Kamis, 21 April 2016/Marwan Paris/GoSulsel.com)

(Foto: Monumen Emmy Saelan di Jl.Hertasning Makassar/Kamis, 21 April 2016/Marwan Paris/GoSulsel.com)

(Foto: Monumen Emmy Saelan di Jl.Hertasning Makassar/Kamis, 21 April 2016/Marwan Paris/GoSulsel.com)