
Emmy Saelan, Perempuan Pejuang yang Tugunya Tak Lagi Dikenang
Kemudian dilanjutkan dengan kalimat peresmian ‘Dengan rahmat Tuhan yang maha esa. Pada hari ini tanggal 10 Nopember 1985. Saya resmikan monumen maha putera emmy saelan di ujung pandang. Tertanda Menkopolkam, Surono.’

Lebih parahnya lagi, lambang garuda yang terpajang di tugu ini lenyap entah kemana. Menurut pengakuan seorang anak sekolah dasar yang sering bermain di tempat ini, beberapa tahun silam lambang garuda tersebut masih terpasang di tugu. Namun sekarang sudah hilang, kemungkinan dicabut tanpa sengaja oleh orang yang tak bertanggung jawab.
“Dulunya ada kak, sekitar tahun 2013 masih tertempelji di situ. Mungkin ada sudah cabutki tidak tahu juga dibawa kemanaki,” ujar Arya, seorang anak kelas 6 di SD Berbantuan Karya 1 Makassar kepada GoSulsel.com, Kamis (21/4).
Sekedar mengenang, Emmy sendiri dilahirkan di Makasar, pada 15 Oktober 1924 sebagai putri sulung dari 7 bersaudara. Ayahnya, Amin Saelan, adalah tokoh pergerakan taman siswa di Makassar dan sekaligus penasihat organisasi pemuda. Salah seorang adiknya yang laki-laki, Maulwi Saelan, adalah tokoh pejuang dan pernah menjadi pengawal Bung Karno. Meski seorang perawat dan kepala bagian palang merah, Emmy Saelan ikut bertempur di garis depan.(*)
Foto-foto tampakan monumen Emmy Saelan: