Ishaq Ngeljaratan dan Udz Das'ad Latif hadir sebagai oembicara di dialog mengenai Pluralisme dan Kebhinekaan di Universitas Bosowa.
#

PMKO Gelar Dialog Pluralisme & Kebhinekaan

Senin, 02 Mei 2016 | 16:54 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Citizen Reporter

“Dalam artian, semangat untuk menghargai perbedaan itu yang harus dibangun untuk membentuk Indonesia yang sehat secara utuh,” ungkapnya.

Kegiatan yang dimoderatori oleh Yusdi, mahasiswa Fisipol, ini dihadiri oleh mahasiswa Unibos dari berbagai fakultas dan latar belakang agama yang berbeda. Perbedaan inilah yang dijabarkan oleh kedua pemateri.

pt-vale-indonesia

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Dr. Ishak Ngeljaratan menjabarkan bahwa kemajemukan ini terjabar dalam tiga aspek penting, yaitu peta geografis, peta etnis, dan peta budaya.

“Pluralisme adalah bagaimana mengerti, memahami dan memberlakukan perbedaan dari sudut pandang epistemologi,” ungkapnya menyoal tema kegiatan. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa epistemologi adalah pemberian, olehnya perbedaan harus dihargai.

Senada dengan Dr. Ishak, Udz.Das’Ad Latif menyampaikan bahwa fitrah manusia adalah berbeda. “Maka perbedaan tidak boleh dipaksakan,” terangnya. Menurutnya, perbedaan seharusnya dihargai, karena ketika dipaksakan hanya akan memunculkan masalah.

Halaman: