ARW Nilai Maraknya Kasus Kekerasan Anak karena Pelaku tak Paham Pancasila
Makassar, Gosulsel.com – Maraknya pemberitaan kekerasan terhadap anak yang berujung pada kematian, membuat anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andi Ridwan Wittiri geram.
Seperti pada kasus Muhammad Ali yang dibunuh ayah kandungnya di Kecamatan Tamalanrea, Makassar, kasus Yuyun di Bengkulu, Andi Ridwan Wittiri menilai kekerasan yang berujung pada kematian itu terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai empat pilar bangsa yakni Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
“Penting mengamalkan 4 pilar dalam kehidupan berbangsa bernegara agar menghindari terjadinya perpecahan dengan alasan agama ras ataupun golongan,” ujar Andi Ridwan Wittiri saat sosialisasi 4 pilar bangsa Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika di Tello Baru, Rabu (15/06/2016).
Andi Ridwan Wittiri pun secara tegas mengutuk keras kasus yang menimpa Yuyun di Bengkulu, dan meminta kepada pihak berwajib untuk menindak secara tegas 14 pelaku agar melahirkan efek jera ke pelaku.
“Para pelaku ini tidak paham pancasila, tidak paham soal aturan hukum,” geram Andi Ridwan Wittiri.