
Seni & Kerajinan Marmer yang Terancam oleh Pabrik Semen di Maros
Maros, GoSulsel.com — Suara gemericik air dari kolam-kolam ikan menyambut langkah kami ketika hendak memasuki halaman yang ditumbuhi rumput tebal dan pohon-pohon bunga asoka yang membatasi jalan setapak yang terbuat dari serpihan-serpihan tegel dan marmer, tepat di pinggir jalan poros Maros-Pangkep.
Terik matahari mempercepat langkah kami memasuki teras rumah yang bercat putih, di palang pintunya terpajang plat besi bertuliskan angka No.25. Rumah sederhana yang menjadi tempat di mana banyak karya seni, khususnya marmer, tercipta. Alamat tepatnya di Jalan Dr Ratulangi No 25, Bontokapetta, Kabupaten Maros.

Beranda tempat kami berdiri penuh dengan berbagai benda. Potongan-potongan marmer yang mirip kaki meja bersandar di dinding. Prasasti yang setengah selesai tergelatak di atas meja marmer, di sampingnya ada cat berwarna-warni, pemotong fiber dan berbagai perkakas pengerajin tergeletak di sana-sini.
Di samping kiri rumahnya terdapat ruangan terbuka yang beratapkan seng, tumpukan potongan-potongan marmer berbagai ukuran bertebaran di bawah meja pengampelasan serta mesin pembentuk marmer. Pemandangan yang cukup menarik membuat mata jelalatan kesana-kemari.
Tiga pasang mata penasaran memandang sedari tadi, kami kemudian menyapa dan senyum hangat pun merekah. Tuan dari mata itu adalah Hasrul, tuan rumah sekaligus pemilik Syabab Creative Art yang sedang berbincang dengan pelanggannya di atas bale-bale (gazebo tanpa atap yang terbuat dari bambu).
Setelah pelanggannya berpamitan, kami melanjutkan janji bertamu kami dengan Accul, sapaan akrabnya. Bapak dua anak yang memulai karirnya sebagai perajin marmer dari tahun 1998 ini, dengan tangan lihainya sendiri sudah menghasilkan banyak karya di antaranya meja, relif penghias mesjid, kaligrafi, penghias makam, prasati, papan nama, piagam, souvenir, perlengkapan makan, perabotan penghias ruangan (guci, nampan buah, dll).