Makassar, Gosulsel.com – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan yang menyisakkan waktu dua tahun lagi. Namun peluang dua partai besar, yang memiliki kursi terbanyak setelah Golkar yakni Gerindra, dan Demokrat dinilai tidak memiliki peluang mengusung kader internal dalam hajatan demokrasi itu.

Pasalnya dua partai yaitu Gerindra yang dipimpin oleh La Tinro La Tunrung dan Demokrat yang pegang oleh Ni’matullah. Kedua partai tersebut tidak memiliki ketokohan di internal yang akan didorong dalam Pilgub yang digelar 2018 mendatang.

” Demokrat pasca kepemimpinan Ilham  tidak ada figur dan ketokohan yang akan bertarung di Pilgub. Sementara Gerindra dasar ketokohan baru menjadi partai ini melecit beberapa dekade terakhir,” kata Pengamat politik UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad, saat dihubungi, Sabtu (25/6/2016).

Sehingga kedua partai ini hanya bisa berkoalisi untuk mengusung calon eksternal dari partai lain. Seperti partai Golkar dan NasDem ataupun PDIP yang memiliki kader internal yang bertarung di Pilgub nantinya.

Apalagi terobosan NasDem saat ini, sangat mudah untuk membangun jaringan komunikasi politik untuk berkoalisi dengan dua partai itu, di Pilgub agar memenuhi syarat usungan dengan jumlah kursi yang diperoleh oleh NasDem di DPRD Sulsel.

---