“Yang khas dari bibimbap sayurannya ada 5 warna. Masyarakat Korea percaya kalau makan makanan itu harus ada banyak warna biar sehat. Gak boleh satu. Warnanya merah, hijau, hitam, putih, dan kuning. Terserah bahannya tapi warnanua harus tetap itu. Ada nasi dibagian bawah dan dibakar. Jadi nasinya agak berkerak. Orang Korea sukanya makan ada keraknya.

Semuanya sudah dimasak, diatur sedemikian rupa terus dibakar dengan nasi. Saus merah jadi agak pedas sedikit. Ditambah gochujang (chili sauce),” terang Cindy, pemilik Haengbok Eatery.

Anda hanya perlu membayar Rp 55 ribu untuk kkanphunggi, Rp 40/ 45 ribu untuk jjajangmyeon, Rp 69 ribu untuk jjamppong, dan Rp 45 ribu untuk bibimbap.

Selain itu, Korea juga terkenal dengan Korean BBQnya. Ada beberapa pilihan menu untuk barbeque, di antaranya woo samgyeop, sogogi anshim, sogogi deungshim. Woo samgyeop merupakan daging bagian perut sapi. Jadi agak lebih kenyal. Banyak yang memesan menu yang satu ini, selain karena harganya yag terjangkau, juga karena rasanya yang enak.

Sogogi anshim adalah daging khas dalam. Jadi teksturnya sangat lembut. Cocok untuk Anda yang memakai kawat gigi atau susah mengunyah. Sedangkan, sogogi deungshim adalah daging khas luar.

Harga untuk woo samgyeop adalah Rp 69 ribu, sogogi anshim Rp 149 ribu, dan sogogi deungshim Rp 129 ribu.(*)

---