Pengaturan Harga di Pasaran, Pengamat: Tak Ada Bisa Deteksi Pergerakan Mafia Harga

Jumat, 05 Agustus 2016 | 16:19 Wita - Editor: Baharuddin - Reporter: Fauzan - GoSulsel.com

Makassar, Gosulsel.com – Pengamat Ekonomi, dan juga Guru Besar Fakultas Ekonomi, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof Nasir Hamzah mengomentari Pencopotan Dirjen Peternakan & Kesehatan Hewan, Prof Mulado. Salah satu alasannya melonjaknya harga Komoditas Daging hingga Rp 160 ribu perkilogram di H-1 lebaran.

“Itu bukan murni kesalahan dari pihak Dirjen semata.Semuanya punya andil selain Drijen. Distributor dan Pedagang juga punya andil, tak terkecuali para Pemodal,” katanya, saat di konfirmasi via telepon, Jumat (5/8/2016).

pt-vale-indonesia

Pemodal disini, lanjut Nasir, biasanya dekat dengan kekuasaan, apakah dia sebagai oknum pejabat atau ada kedekatan dengan pejabat. Dan terkadang kedekatan itulah yang para pemodal ini kadang memanfaatkan kedekatannya itu.

“Dengan cara itulah para pemodal atau mafia dan kartel ini biasanya mengatur harga komoditas dipasaran,” lanjut Nasir.

Terlepas dari itu semua, Prof. Nasir Hamzah melanjutkan, seharusnya Badan Intelijen perlu diatur ulang regulasinya. Sebagai institusi yang mampu mendeteksi pergerakan para kartel yang tak lain adalah Pemodal dalam mengatur komoditas harga di pasaran seharunya ada informasi dan masukan dini kepada pemerintah terkait pergerakan kartel ini.

Halaman: