(FOTO: Deputi BPKK Kementrian Pariwisata, Prof. Ahman Sya beri Kuliah Umum di Balairung Poltekpar Makassar/Selasa, 16 Agustus 2016/GoSulsel.com)
#

Deputi BPKK Kementerian Pariwisata Beri Kuliah Umum di Poltekpar Makassar

Selasa, 16 Agustus 2016 | 16:53 Wita - Editor: Irwan Idris -

Makassar, GoSulsel.com — Politeknik Pariwisata Makassar menggelar kuliah umum bertajuk “Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Parawisata dalam Menghadapi Persaingan Global” pada Selasa, (16/8/2016) di Balairung Kampus Poltekpar Makassar.

Kuliah umum tersebut dibawakan oleh Prof. Dr. H. M. Ahman Sya yang juga Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata Dalam kuliah umum tersebut Prof. Ahman menjelaskan bahwa saat ini di ASEAN kualitas sumber daya manusia bidang pariwisata Indonesia masih berada di peringkat kelima tertinggal di bawah Singapura, Malaysia, Thailand dan Fillipina.

pt-vale-indonesia

“Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN dan jumlah penduduknya juga terbesar di ASEAN. Kelemahan sumber daya manusia kita ada pada pengusaan bahasa asing terutama bahasa inggris yang masih lemah. Selain itu penguasaan IT, kepemimpinan, dan manajerialnya juga rendah.Mahasiswa dengan kemampuan bahasa asing yang lemah harus malu, solusinya buat mereka ya harus belajar,” ujarnya.

Masih dalam kuliah umum yang diikuti oleh sekitar 700 orang mahasiswa, Prof. Ahman mengatakan bahwa mahasiswa dididik bukan untuk menjadi pekerja seumur hidup, melainkan untuk menjadi owner atau menjadi pengusaha besar yang memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan. Dia memperingatkan kepada mahasiswa untuk jangan pernah bercita-cita menjadi pegawai seumur hidup, mahasiswa dididik menjadi orang sukes, orang yang berhasil bukan menjadi orang yang gagal.

Kalau hanya bermimpi menjadi pegawai seumur hidup tidak perlu berkuliah, apalagi berkuliah di kampus. “Jika mahasiswa kita memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik, kemampuan penguasaan IT yang baik dan kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang hebat, berarti nilai tawar mereka lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang lain,” jelasnya.

Halaman: