Pelatihan Pembuatan Bakso dan Nugget di LPM Tamalanrea Indah
Makassar, GoSulsel.com – Pelatihan Pembuatan Bakso dan Nugget diselenggarakan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) kelurahan Tamalanrea Indah pada hari Rabu, (7/9/16), bertempat di Kantor LPM di BTN Antara, Jalan Perintis Kemerdekaan. Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama LPM dengan Yayasan Amal Bakti Makassar dan Lab Fakultas Peternakan Unhas.
Pelatihan yang diadakan kali ini dibawakan oleh ahli pembuat nugget dari Universitas Hasanuddin yaitu Dr. Fatma Maruddin, S. Pt, M. Si. Dr. Fatma akan menjelaskan cara produksi bakso daging sapi dan nugget daging ayam yang dapat dikelola rumahan oleh para peserta pelatihan.
Acara ini berlangsung dari pukul 4 – 5.30 sore. Terdapat 40 peserta undangan dari RT/ RW di Kelurahan Tamalanrea Indah. Selain itu, hadir juga Lurah dari Tamalanrea Indah, Aminuddin DS, dan Prof. Dr. Ir. H. Syamsuddin Hasan, M. Sc, selaku ketua LPM kelurahan Tamalanrea Indah.
Hasil pelatihan yang diperoleh ini diharapkan dapat diimplementasikan oleh para peserta. Ketua Yayasan Amal Bakti Makassar mengaku siap membantu memasarkan hasil produksi peserta pelatihan.
Pelaksanaan pelatihan ini dirangkaikan dengan penyerahan dana bergulir dari LPM kepada warga kelurahan Tamalanrea Indah yang terpilih untuk menerima dana tersebut. Penerima adalah warga yang membutuhkan dana untuk kelangsungan usaha kecil yang dilakukan di rumah. Dana bergulir kali ini diberikan kepada 8 orang warga.
“Dana dari pemerintah sebesar Rp 50 juta diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Banyak sekali pemohon, tapi dana yang tersedia terbatas. Kami harap pemerintah bisa memberi dana tambahan lagi, sekitar Rp 500 juta untuk meratakan pemberian bantuan untuk masyarakat,” ujar Ketua LPM, Prof. Ir. H. Syamsuddin Hasan, M. Sc, kepada GoSulsel.con, Rabu (7/9/16).
Kriteria bagi penerima dana bergulir ini yaitu mereka yang memiliki usaha yang bagus (aset di bawah 10 juta), tempat tinggal di lingkungan Kelurahan Tamalanrea Indah, dan melengkapi syarat yang diajukan LPM. Penerima juga harus membayar iuran 1% per bulan selama 10 bulan dari dana yang diterima.
Ketua RW 8 mengharapkan dana dari pemerintah bisa bertambah, agar semua warga yang membutuhkan bisa menerima bantuan dana ini. Dana ini juga sebagai tambahan modal untuk menumbuhkan usaha masyarakat.(*)