(FOTO: Daeng naba, Loper koran di pertigaan Jalan Kakatua-Ratulangi Makassar/Sabtu, 17 september 2016/Marwan Paris/GoSulsel.com)

Daeng Naba, Setia Sebagai Loper Koran Sejak Tahun 70-an

Sabtu, 17 September 2016 | 14:50 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Marwan Paris - GoSulsel.com

Makassar, GoSulsel.com — Coba anda bayangkan jika yang duduk di atas pembatas jalan Dr. Sam Ratulangi dekat traffict light sambil memeluk lembaran koran menanti pembeli adalah kakek anda. Rasa sedih dan haru mungkin yang anda rasakan.

Tapi, jangan anda lihat sekedar sisi luar sang kakek. Lihatlah jiwa semangat yang belum padam dalam dirinya. Saat dimana orang sebaya dengan beliau menikmati masa tua sambil bersantai dengan anak dan cucunya. Di usianya yang kini senja, beliau masih tetap mencari rejeki tidak dengan mengemis atau pun meminta-minta.

Daeng Naba (85), kakek warga jalan Mappaodang ini adalah loper koran yang setia puluhan tahun menjajakan lembaran informasi dari pagi hingga malam kepada masyarakat kota Makassar.

Kata kakek, ia sudah mulai melakoni profesi sebagai loper koran semenjak sekitaran tahun 70-an.

(FOTO: Daeng naba, Loper koran di pertigaan Jalan Kakatua-Ratulangi Makassar/Sabtu, 17 september 2016/Marwan Paris/GoSulsel.com)

(FOTO: Daeng naba, Loper koran di pertigaan Jalan Kakatua-Ratulangi Makassar/Sabtu, 17 september 2016/Marwan Paris/GoSulsel.com)

“Sejak tahun 70-an nak, saya jual koran. Sudah lamami di sini jual koran,” ucap beliau kepada Gosulsel.com, Jum’at (15/9)

Loper koran merupakan profesi yang sudah mendarah daging bagi kakek. Ia tak ingin melepas pekerjaan yang jika ditinggalkan terasa tidak punya guna dalam hidupnya. Karena dengan profesi tersebut beliau masih bisa menghidupi kesehariannya. Walaupun mesti bergerumul dengan panas matahari dan asap kendaraan kota Makassar.

“Biasama nak jual koran di pinggir jalan. Kalau tidak jual ka koran tidak kutahu apa mau kubikin,” kata beliau.

Halaman: