Malam Akhir Festival Monolog 8, Juri Evaluasi Semua Peserta
Makasaar, GoSulsel.com – Pada malam akhir Festival Monolog 8, ketiga juri memberi evaluasi ke semua peserta yang telah tampil di atas panggung selama tiga malam di gedung Kesenian Societeit De Harmonie, jalan Riburane, Makassar.
Ketiga juri tersebut antara lain Asia Ram Prapanca, Yudhistira Sukatanya, dan Shinta Febriany. Para juri ini memberikan evaluasi dan arahan dari hasil mereka di atas panggung. Ada tiga point utama yang dinilai untuk setiap peserta yaitu pengaktoran, penyutradaraan, dan artistik. Sebagaimana diungkapkan Shinta Febriany yang disimak GoSulsel.com, Minggu (18/9).
“Untuk semua peserta mesti diketahui juga ada tiga poin dalam penilaian yaitu pengaktoran, penyutradaraan, dan artistik. Dari 6 aktor yang tampil semua memainkan naskah yang sudah pernah dimainkan. Jadi mestinya bisa lebih dari aksi tampilan aktor sebelumnya. Untuk rinciannya nanti kami berikan dalam bentuk laporan kepada peserta,” paparnya.
Bagi Yudhistira Sukatanya, pengendalian panggung seorang aktor merupakan hal yang utama. Bagaimana cara seorang aktor harus mengusai seluruh wilayah panggungnya.
“Aktor sebagai ruh karakter adalah pemegang kendali utama di atas panggung. Aktor mesti jadi pengendali panggung dan segala ruang yang ada di sekitarnya. Dengan menguasai wilayah itu ia bisa terasa hidup,” tuturnya.
Sedangkan untuk Asia Ram Prapanca ketika memberi evaluasi lebih menekankan kepada penafsiran naskah monolog sebagai teks dramatic. Sinergitas aktor, penyutradaraan, dan artistik dalam menafsir naskah mesti ditranformasikan dengan baik ke atas panggung.
“Hal yang penting bagi aktor yaitu bagaimana pada aktor, penyutradaraan, dan artistik ketika menafsir naskah secara sinergi mampu ditransformasi dengan baik ke atas panggung,” jelasnya.
Dari hasil evaluasi tersebut, para juri juga telah memberikan penilaian bagi tiap peserta dan memutuskan tiga aktor terbaik di Festival Monolog 8.(*)