#Citizen Reporter
Kunjungan Bupati Gowa Telusuri Jejak Syekh Yusuf Jadi Pemberitaan Media di Afsel
“Merupakan sebuah karunia, kehadiran kami bersamaan dengan perayaan ini. Datangnya kami ditempat ini sekaligus sebagai reuni dengan umat muslim yang datang dari berbagai penjuru dunia,” tambah Bupati Gowa ini di media tersebut.
Di media ini juga ditulisakn pada perayaan, di tempat yang dikeramatkan oleh rakyat Afrika Selatan ini, puluhan laki-laki maupun wanita meletakkan karangan bunga dan memanjatkan doa di dalam makam. Sementara diluar makam beberapa diantara mereka bersedekah makanan.Pemandu wisata rombongan Latifa Cozyn, juga diwawancari oleh wartawan harian ini.
” Perjalanan ini merupakan rekam jejak sejarah. Saat ini waktu yang tepat untuk mengetahu bagaimana asal mula sejarah. Pulau Robben ditahun 1600 merupakan tempat pengasingan politik. Kampung Makassar dulunya merupakan perkampungan muslim yang orang-orangnya berasal dari Makassar Indonesia,” jelas Cozyn.
Salah satu mahasiswa Unhas yang ikut sebagai peserta KKN tematik juga ikut diwawancarai media ini dan menjelaskan tentang program napak tilas mereka. “Kami melakukan penelitian tentang jejak sejarah ulama besar dari Gowa ke Batam dan ke Afsel. Penelitian untuk mengumpulkan informasi dan menjadi catatan ada perbedaan perayaan penghormatan di Indonesia dan Afsel,” jelasnya di media tersebar.
Koran itu juga menulis tentang Syekh Yusuf yang lahir di Gowa tahun 1626, melanglang buana untuk menuntut ilmu ke berbagai daerah di Indonesia dan penjuru dunia. Setelah tanah kelahirannya dijajah Belanda tahun 1693 dia tidak dapat kembali ke kampung halamannya dan meninggal di Afrika Selatan tahun 1699 di usia 73 tahun. Karena nama besarnya kuburan Syekh Yusuf ada di lima tempat berbeda. (*)